Ratusan Santri Jalani Rapid Test di Bandara Hasanuddin

Sebanyak 109 santri dari berbagai pesantren di Jawa Timur tiba di Bandar Udara Internasional Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Rabu (15/4). Mereka langsung menjalani rapid test covid-19 di area kedatangan bandara oleh
pihak kesehatan bandara dan Dinas Kesehatan.

Dari hasil rapid test, semua santri dinyatakan negatif covid-19. Meski demikian, mereka diminta untuk melakukan karantina secara mandiri di rumah.

Petugas yang melakukan rapid tes menyebutkan proses pengambilan sampel untuk rapid hanya butuh waktu satu menit, tapi menunggu hasilnya butuh 15 menit. Selain itu, para santri juga diwajibkan mengisi identitas lengkap dengan alamatnya. Lalu, data tersebut diserahkan ke gugus kerja covid-19 di sana, sehingga bisa dipantau saat mereka melakukan isolasi mandiri.

Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah yang memantau proses rapid test tersebut mengatakan, tes dilakukan untuk memastikan para santri tersebut pulang ke keluarga tidak membawa virus covid-19.

"Kita ingin memotong mata rantai virus yang masuk, seperti juga yang carrier (pembawa). Kita tidak ingin ada virus yang masuk Sulsel. Makanya kita bersama, betul-betul menjaga pintu masuk, baik itu bandara maupun pelabuhan," kata Nurdin.

Hari ini, lanjutnya, akan ada 167 santri yang tiba Makassar. Mereka berasal dari Makassar 59 orang, Luwu Utara 17 orang, Pinrang 15 orang, Palopo 13 orang, Pangkep 11 orang, dan Luwu 11 orang. Lalu, Gowa 10 orang, Enrekang 8 orang, Jeneponto 6 orang, Parepare 5 orang, Bone 3 orang, Bulukumba 1 orang, dan Soppeng 1 orang.

Sementara itu, lima orang santri berasal dari Mamuju, Sulawesi Barat dan dua dari Kendari, Sulawesi Tenggara.

Para santri tersebut datang dengan lima penerbangan berbeda sejak pukul 07.00 hingga 14.40 WITA. "Yang pasti dalm minggu ini, akan ada kurang lebih 760 santri, yang masuk ke Makassar. Semua dari Jawa Timur," pungkasnya. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Bude