Sulsel Siaga Karhutla, Gubernur Minta Semua Pihak Terliba

Pada kesempatan itu, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan, selain oleh pemerintah setempat dan aparat penegak hukum, peran masyarakat sangat dibutuhkan dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Karena itu, masyarakat diminta untuk mencegah dengan tidak merokok saat memasuki hutan, hal ini mengingat musim kemarau di Sulsel sudah sangat panjang. "Kita bikin itu aturan, tidak boleh bawa rokok masuk hutan," kata Nurdin.

Selain itu, Nurdin menjelaskan bahwa kebakaran hutan di Sulsel itu tidak sama dengan kebakaran hutan di wilayah Sumatra dan Kalimantan.

"Di sini itu bukan karena untuk buka lahan atau sejenisnya, tapi karena kesalahan manusia yang merokok masuk hutan dan buang puntung rokok, mengakibatkan lahan terbakar," katanya.

Gubernur Sulses mencontohkan kasus kebakaran hutan pendidikan di Bengo-bengo, Kabupaten Maros, Sulse yang langsung cepat diantisipasi.

"Tapi yang pasti hingga saat ini, memang potensi hotspot itu ada di seluruh Indonesia, termasuk di Sulsel. Hanya saja hingga saat ini tidak ada, semoga saja tidak, dan itulah yang diantisipasi dengan apel gelar pasukan tadi," urai Nurdin.

Dalam pencegahan kebakaran hutan dan lawan, Pemda Sulsel mengajak anggota personel TNI dan Polri.

Pada kesempatan yang sama, Nurdin juga meninjau kesiapan alat-alat seperti mobil siaga Polri dan BNPB termasuk kesiapan helikopter milik BNPB dan milik TNI AU, dimana dua helikopter tersebut berjenis BEL 1412 dan BO 105.

Sebelumnya, pihak Badan Meteorologi, Geofisika, dan Klimatologi (BMKG) Wilayah IV Makassar merilis, jika pekan ini, titik api ada di sekitar Danau Matano, Kabupaten Luwu Timur, Sulsel, dengan intensitas 60%-61%. (OL-09)