Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
BOCAH perempuan itu asyik mewarnai sebuah gambar menggunakan pensil gambar. Sambil berbincang bersama teman yang berada di sampingnya, ia mencoba berdiskusi mencari warna yang cocok untuk gambar tersebut.
“Siapa namamu?” tanya seorang petugas polisi wanita yang mendampingi anak-anak di sebuah ruang kelas, tempat mereka menjalani trauma healing di Kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (3/1). “Risma Sari,” jawab bocah perempuan berjilbab itu saat ditanya namanya.
Risma Sari merupakan salah satu anak-anak yang lolos dari maut bencana tanah longsor di Kampung Garehong, Dusun Cimapag RT 05/04, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Risma Sari yang masih duduk di kelas dua sekolah dasar ini mengaku senang mengikuti kegiatan yang digelar Polres Sukabumi tersebut. “Senang bisa ikut menggambar,” ungkap Risma dengan suara pelan.
Tidak hanya Risma, teman-teman lainnya yang selamat dari longsor ikut bergabung dengan Risma untuk menjalani pemulihan trauma pascabencana longsor.
Anggota Polwan Polres Sukabumi, Brigadir Lia Dahlia, yang mendampingi anak-anak, mengatakan kegiatan trauma healing merupakan bagian memulihkan mental anak-anak korban bencana tanah longsor. Pemulihannya dilakukan dengan cara mewarnai gambar serta permainan yang sifatnya rekreatif dan edukatif.
“Dari kemarin kami Polwan Polres Sukabumi telah turun ke lapangan. Awalnya kami membantu mengirimkan logistik. Hari ini kami bantu pemulihan kesehatan mental korban bencana, terutama anak-anak,” kata Lia.
Permainan edukatif yang dilakukan mulai menggambar, menyanyi, dan melakukan permainan yang bisa memulihkan keadaan psikologis anak-anak.
Kegiatan trauma healing dilakukan di salah satu ruang kelas di SMPN 3 Cisolok yang digunakan sebagai posko. Lia mengatakan kondisi mental anak-anak yang menjadi korban bencana terlihat terpuruk. “Mereka ada yang kehilangan orangtuanya,” ujarnya.
Satu di antaranya dialami Cindy Putri, 8. Ia kehilangan ibunya, Yamih, 27, dan sanak keluarganya yang lain dalam tragedi di malam pergantian tahun itu. Sementara itu, ayahnya, Tandi, 31, mengalami patah tulang paha.
Beberapa hari ini kondisi mental Cindy terlihat menurun. Menurut Lia, Cindy sudah tidak makan sejak beberapa hari terakhir. “Kita semangati terus karena makannya juga kurang bagus. Kami coba rayu Cindy agar mau makan,” tuturnya.
Kegiatan trauma healing akan terus berlanjut sampai proses pencarian dihentikan. (Benny Bastiandy/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved