Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
DINAS Kesehatan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mewaspadai lonjakan kasus leptospirosis pada musim hujan tahun ini sebab pada 2018 terjadi peningkatan kasus jika dibandingkan dengan 2017.
“Di Klaten, kasus leptospirosis pada 2018 melonjak dari tahun sebelumnya. Tahun 2017 ada 45 kasus, 2018 ada 67 kasus dengan korban meninggal tujuh orang,” kata Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular, Wahyuning NH, ditemui di kantornya, Senin (7/1)..
Untuk mengantisipasinya, jelas dia, dinas kesehatan akan menggelar kampanye bahaya leptospirosis di masyarakat yang melibatkan seluruh bidan desa dengan didukung 34 puskesmas di Klaten. Kegiatan kampanye ini direncanakan dimulai pada Februari mendatang.
Menurut Wahyuning, korban leptospirosis meningkat pada 2018 lantaran terlambat dalam perawatan di rumah sakit. Mereka di bawa ke rumah sakit dan dirawat setelah kondisinya sudah berat.
“Korban leptospirosis karena mengabaikan gejala awal. Misal, hanya dikira masuk angin dan lain-lain. Selain itu, mereka tidak menggunakan alat pelindung diri saat bekerja di sawah atau merumput,” ujarnya.
leptospirosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan bakteri leptospira yang menyebar melalui urine tikus, kucing, sapi, dan juga hewan mamalia lainnya.
Untuk jumlah kasus DBD (demam berdarah dengue) turun pada 2018. Tercatat hanya 20 kasus dan satu orang meninggal.
Sementara itu, Analis Penyakit Menular Dinas Kesehatan Bangka Belitung, Syaifullah, menyebutkan jika dibandingkan dengan 2017 menurutnya, jumlah kasus pada 2018 meningkat drastis. Pada 2017 hanya ada 233 kasus dan tidak ada yang meninggal.
“Tahun 2018 ada 518 kasus DBD dan dua meninggal dunia. Tahun ini kita minta masyarakat lebih peduli memberantas sarang nyamuk. Jangan mengandalkan fogging sebab berdampak kurang baik bagi lingkungan,” imbaunya.
Di Tasikmalaya, Jawa Barat, dinas kesehatan setempat menyosialisasikan penyakit di musim peralihan ini. Kepala Dinkes Kota Tasikmalaya Cecep Zaenal Kholis mengatakan, penyebaran jentik nyamuk saat ini banyak terjadi di perkotaan. Masyarakat diimbau rutin menguras bak mandi dan wadah air di rumah.
“Jumlah DBD 2017 ada 80 kasus, 2018 turun menjadi 28 kasus. Tapi kita tetap mewaspadai, khawatir ada lonjakan karena tahun ini (2019) merupakan siklus lima tahunan DBD. Apalagi kondisi cuaca saat ini ekstrem,” tandas Cecep. (JS/RF/AD/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved