Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Menggali di Halaman dan di Rumah

MR/FD/N-2
27/4/2018 23:15
Menggali di Halaman dan di Rumah
(ANTARAFOTO/Rahmad)

BERBEDA dengan tambang minyak ilegal di daerah lain, sumur-sumur emas hitam di Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, berada di halaman depan atau halaman belakang rumah warga. "Hampir semua rumah di Dusun Bhakti, Gampong Pasir Putih, Ranto Peureulak memiliki sumur minyak," ungkap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Teuku Ahmad Dadek.

Dari penelusuran yang dilakukan Media Indonesia terungkap pengeboran dan penyulingan minyak di daerah itu sudah belangsung puluhan tahun. Warga membuat sumur-sumur di tengah permukiman. Di Dusun Bhakti diperkirakan ada 25 sumur milik warga yang dibangun di halaman depan atau belakang rumah, bahkan ada yang merelakan ruangan di dalam rumah untuk dibor.

Minyak mentah di Dusun Bhakti ditampung sejumlah perusahaan sebagai bahan baku aspal, sedangkan yang sudah disuling, hasilnya dijual ke warga atau penampung. Harganya tentu saja lebih murah dari harga bahan bakar resmi.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh Akmal Husen menyebutkan pengelolaan migas di Aceh bersama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah Aceh.

Gampong Pasir Putih merupakan wilayah kerja sama operasi PT Aceh Timur Kawai Energi, perusahaan daerah milik Pemkab Aceh Timur. Di Blok Peureulak, perusahaan itu bekerja sama dengan PT Pertamina EP mengelola potensi minyak dan gas sejak 2017. Perusahaan itu juga akan bertugas menampung minyak masyarakat lewat koperasi.

Di Pasir Putih, potensi minyak tidak besar sehingga tidak bernilai ekonomis bagi perusahaan besar. Kedalaman sumurnya bervariasi. Ledakan sumur minyak di Dusun Bhakti mengakibatkan hilangnya nyawa 21 warga, 38 orang luka, dan 5 rumah ludes terbakar. "Pengeboran dan penyulingan minyak secara tradisional di kawasan Rantau Peureulak harus segera ditutup. Ini kejadian ketiga dengan jumlah korban paling besar di lokasi itu," kata Bupati Aceh Timur Hasballah HM Thaib.

Kapolda Aceh Inspektur Jenderal Rio S Djambak sepakat. "Penertiban akan berdampak sosial karena ada masalah ekonomi yang terusik. Tapi harus ada penertiban untuk menghindari hal yang tidak diinginkan," tandasnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya