Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Bulog dan BUMN Lainnya Jaga Harga Gabah Petani

AB/BB/N-1
07/4/2018 09:00
Bulog dan BUMN Lainnya Jaga Harga Gabah Petani
(MI/Abdus Syukur)

KEMENTERIAN BUMN, melalui sejumlah badan usaha milik negara, bertekad untuk menjaga harga dasar gabah di tingkat petani tetap stabil dan tidak jatuh. Dengan demikian, kesejahteraan petani di Indonesia dapat meningkat.

Hal itu ditegaskan Menteri BUMN, Rini Soemarno, dalam kunjungan kerjanya bertepatan dengan panen raya dan serap gabah petani di Desa Pondoknongko, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, kemarin. "Minimal pertahankan harga dasar agar jangan jatuh. Kalau ada harga lebih tinggi, Rp4.600 tidak apa-apa. Tidak harus jual ke BUMN. Silakan yang penting petani dapat yang cukup. Petani tetap bayar kreditnya dari KUR. Jaga harga agar tidak jatuh," ujarnya.

Menurut Rini, saat ini petani dapat harga yang baik, Rp4.200 per kilogram. Selain itu, Bulog yang biasanya khusus ditugasi menyerap gabah petani, kini juga ada BUMN seperti PT Pertani, Sang Hyang Sri (SHS), Perusahaan Perdagangan Indonesia dan Pupuk Indonesia, yang turut membeli.

Dengan demikian, imbuhnya, BUMN bisa menjaga harga dasar gabah tidak jatuh. Lebih lanjut Rini di hadapan para petani mengatakan, untuk pembelian dan penyerapan gabah petani tersebut, juga didampingi oleh Bank BNI 46. Selain gabahnya dibeli, petani juga bisa mendapat KUR (kredit usaha rakyat) dengan bunga ringan sebesar 7%.

Pada kesempatan bertemu ratusan petani itu diadakan dialog. Berbagai masalah perta-nian, seperti harga pupuk urea subsidi yang terkadang lebih mahal, juga disampaikan langsung ke Rini.

"Kalau beli satu sak (50 kg) harga-nya Rp90 ribu. Kalau eceran harga-nya bisa Rp2.500/kg," kata Asadul Umam. Sontak hal itu direspons Rini dengan menanyakan langsung HET pupuk, yang sebesar Rp1.800/kg. "Masalah seperti ini tidak boleh terjadi. Makanya ada kartu tani yang sebenarnya juga untuk pemenuhan kebutuhan pupuk dengan harga sesuai HET yang ditetapkan sehingga pupuk bersubsidi tepat sasaran," terang Rini.

Dalam panen raya itu, Rini yang didampingi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas melakukannya dengan memanfaatkan mesin pemanen yang canggih. Lahan yang dipanen seluas 4 hektare dan setiap hasilnya menghasilkan 8 ton gabah. Kualitas gabah yang dipanen cukup bagus dengan kadar kekeringan mencapai 22%.

Terkait dengan harga beras secara nasional, di Sukabumi, Jawa Barat, masih berfluktuasi dan cenderung turun.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya