Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Pariwisata Geser Tambang

Palce Amalo
21/11/2017 09:27
Pariwisata Geser Tambang
(ANTARA/Irsan Mulyadi)

SEKTOR pariwisata akan menjadi sumber devisa baru yang potensial menggantikan pertambangan batu bara dan kelapa sawit. “Kita harus temukan sumber devisa baru dan pemerintah sudah sangat serius mendorong pariwisata,” ujar Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara dalam sebuah diskusi di Jakarta, kemarin (Senin, 20/11).

Dia menyebutkan batu bara dan kelapa sawit termasuk 10 komoditas ekspor Indonesia yang memberikan devisa terbanyak di luas gas. Batu bara pernah menyumbang 49% dari total nilai ekspor, tetapi merosot setelah pasar di Tiongkok diambil alih negara lain.

Selain itu, Tiongkok juga telah beralih ke green energy seperti energi air, angin, dan matahari, yang mengakibatkan kebutuhan batu bara berkurang. Adapun Pemerintah Inggris, sambung dia, mewajibkan mobil menggunakan energi listrik sejak 2040.

Keseriusan pemerintah mendorong pengembangan sektor pariwisata mendatangkan devisa yang lumayan besar.

Mirza memaparkan, pada 2016 devisa sektor pariwisata mencapai US$13,5 juta per tahun dan menempati nomor dua penyumbang devisa terbesar. Pada 2015, sektor pariwisata masih menjadi penyumbang devisa terbesar keempat.

Namun, devisa dari sektor pariwisata sebesar itu masih di bawah sejumlah negara di ASEAN seperti Singapura yang mencapai US$18,1 miliar atau Thailand yang meraup US$49,9 miliar per tahun.

Menurutnya, pembukaan jalur penerbangan langsung ke sejumlah lokasi wisata seperti ke Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, dan penambahan landasan pacu bandara bertujuan mendorong peningkatan kunjungan wisatawan.

Namun, dia mengingatkan setiap tahun devisa yang keluar berkisar US$30 miliar, antara lain untuk membayar dividen.

Agrowisata
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung mengembangkan agrowisata seluas 200 hektare (ha). “Sekarang ini kita punya balai benih dan bibit di Desa Air Pelempang, Kabupaten Bangka, seluas 125 Ha. Nah ini nanti akan kita kembangkan hingga 200 ha untuk agrowisata,” kata Gubernur Babel Erzaldi Rosman Djohan di Bangka, kemarin.

Dia yakin pengembangan kawasan itu bisa menarik kunjungan wisatawan sebab di lokasi tersebut akan dikembangkan beraneka tanaman mulai lada, durian, jagung, pembibitan dan peternakan sapi, ayam merawang, ayam arab, hingga hortikultura.

“Banyak keanekaragaman jenis yang nanti ada. Untuk jagung, saya mau ini menjadi percontohan bagi petani kalau bertanam jagung juga menghasilkan. Kalau sudah panen, bawa petani ke sini,” pintanya.

Selain tempat agrowisata, Erzaldi juga menginginkan unit pelaksana teknis daerah (UPTD) itu menjadi tempat pelatihan bagi petani di Babel, dan dia meminta setiap hari harus ada petani yang belajar di UPTD.

“Ke depan tiada hari tanpa latihan. Akan disiapkan bus dari sini untuk mengangkut petani belajar. Kita biayai bahan bakar, minimal 30 petani pelatihan di sini,” ungkap dia.

Dengan pelatihan di UPTD, petani menurut Gubernur, akan mendapatkan bekal cara bercocok tanam yang benar, dari sebelum ditanami hingga perawatan dan perlakuan terhadap tanaman.

“Lada juga harus mendapatkan bibit yang besertifikat, dan salah satunya balai ini menghasilkan lada yang berkualitas. Kalau bibitnya sudah sehat, saya yakin hasilnya juga akan lebih maksimal,” tutupnya.

Secara terpisah, Wakil Gubernur Babel Abdul Fatah meluncurkan geoportal untuk memudahkan masyarakat dan investor untuk mendapatkan pelayanan publik dan informasi geospasial potensi investasi yang ada di daerah itu. (RF/YH/Ant/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya