Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Kecelakaan kembali Terjadi di Ciloto

(BB/BY/N-2)
03/5/2017 02:18
Kecelakaan kembali  Terjadi di Ciloto
(Bangkai bus pariwisata Kitrans yang terlibat kecelakaan di jalan raya Cipanas-Puncak di Desa Ciloto Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. MI/BENNY BASTIANDY)

JALAN Raya Cipanas-Puncak di Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, kembali memakan korban, Selasa (2/5). Sebuah truk engkel bernomor polisi BG 8759 TB yang mengangkut nanas menabrak tebing. Akibat kecelakan itu, Abdal, sopir, warga Palembang, Sumatra Selatan, tewas di lokasi kejadian. Dua kernet yang berada di mobil yang sama menderita luka berat. Nahas terjadi dini hari. Lokasi kejadian tidak jauh dari tempat kecelakaan bus pariwisata Kitrans yang menyebabkan 12 orang tewas, 4 luka berat, dan 42 luka ri-ngan, Minggu (30/4).

“Dugaan sementara penye-babnya karena rem blong,” terang Kepala Desa Ciloto, Tjutju Hidayat. Truk melaju dari Bogor menuju Cianjur. Namun, saat memasuki jalanan menurun dan menikung, diduga rem tak berfungsi. Sopir meng-arahkan kemudinya ke kiri untuk menghindari tabrakan dengan kendaraan dari arah berlawanan. Namun, upaya itu membuahkan maut karena truk menabrak tebing pembatas jalan. Dua korban luka berat masih dirawat intensif di RSUD Cimacan.

Terkait dengan kecelakaan bus pariwisata sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cianjur, Djoni Rozali, mengaku pengecekan kondisi bus angkutan umum maupun pariwisata rutin dilaksanakan. Hanya saja khusus di Cianjur, jumlah pul bus angkutan umum dan pariwisata tidak terlalu banyak. “Cianjur itu hanya jadi garasi. Para pemilik kebanyakan berada di luar kota.” Ia mengakui kebanyakan masalah teknis pada bus angkutan umum ataupun bus pariwisata terjadi pada rem. Termasuk pada kasus kecelakaan maut bus pariwi-sata Kitrans. Selain rem tidak berfungsi, kendaraan itu juga tidak melakukan uji kir. Uji kir wajib dilakukan enam bulan sekali. Jika tidak melakukannya, kendaraan itu dianggap bodong.

Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik juga memastikan seluruh kenda-raan angkutan terutama bus dan truk akan diperiksa untuk memastikan kelayak-annya. “Kami tidak ingin kecelakaan angkutan yang menimbulkan banyak korban jiwa terus berulang.” Kemarin, Dedi menggelar pertemuan dengan manajemen perusahaan otobus di Jawa Barat. Dia akan menindak tegas setiap pelanggaran yang dilakukan guna mencegah kecelakaan terus terjadi. Kecelakaan yang diakibatkan kelalaian itu jangan terus terulang. Ini sangat merugikan pihak lain, ini kriminal,” tandas Dedi. Direktur Lalu lintas Polda Jawa Barat Kombes Tomex Kurniawan menambahkan banyak angkutan umum dioperasikan meski tidak layak jalan. “Dari 10 sampel yang kami periksa, 4 tidak layak jalan, 3 tidak membawa STNK dan SIM, serta 2 tidak ada buku kir.” (BB/BY/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya