Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Solusi Sulitnya Mendapat Pramuwisma

(DA/J-2)
22/9/2016 03:45
Solusi Sulitnya Mendapat Pramuwisma
(MI/ADAM DWI)

KETERBATASAN waktu dan makin sulitnya mendapatkan pramuwisma atau asisten rumah tangga menjadi alasan masyarakat memilih menggunakan jasa penatu. Menurut Laily, salah seorang pengguna jasa tersebut, ia diuntungkan menjamurnya usaha penatu. Apalagi setiap hari perempuan itu lebih banyak berada di luar rumah untuk bekerja. "Setiap hari saya selalu pulang malam. Anak saja setiap pagi saya titipkan ke rumah orangtua. Semua pekerjaan di rumah saya pegang sendiri. Membayangkannya saja sudah malas kalau harus mencuci pakaian sendiri. Kapan punya waktu untuk bersama keluarga?" ujarnya. Selain itu, tambahnya, kehadiran jasa penatu menjadi solusi semakin sulitnya mencari tenaga asisten rumah tangga. Terlebih, tarif penatu terbilang ringan, ditambah lagi terjadinya perang harga antarpenatu dalam upaya menarik dan mempertahankan konsumen. "Nyuci di laundry sebenarnya murah. Coba bandingkan kalau kita menggunakan jasa asisten rumah tangga atau tukang cuci dan setrika yang kita datangkan ke rumah. Selain harus bayar tenaganya, juga harus membeli sabun, juga bayar listrik untuk mencuci dan menyetrika. Pasti lebih mahal," kata warga Larangan, Kota Tangerang, itu.

Alim, pengguna lain jasa penatu, mengatakan menyerahkan urusan mencuci pakaian kepada penatu kini bukan lagi sekadar gaya hidup, melainkan kebutuhan. Hal tersebut terdorong oleh makin banyaknya kaum urban ke kota, sehingga tempat tinggal semakin sempit. Akibatnya, lahan untuk menjemur pakaian pun semakin terbatas. "Seperti saya, susah kalau harus mencuci pakaian sendiri karena rumah yang saya kontrak hanya rumah petak yang tidak punya halaman untuk menjemur," ujarnya. Tingginya kebutuhan masyarakat memang tidak bisa dimungkiri mendorong makin menjamurnya usaha penatu di kawasan permukiman. Di sisi lain, perang harga promosi antarpenatu juga berkontribusi besar atas kondisi saat ini, karena makin banyak masyarakat yang memanfaatkan promosi itu. Candra, pegawai Laundry Ila-Ili di Larangan, Kota Tangerang, mengungkapkan promosi tersebut salah satunya ialah memberlakukan biaya lebih murah dengan waktu pengerjaan lebih lama. "Laundry kiloan rata-rata Rp6.000 per kilogram untuk pengerjaan tiga hari. Kita bisa kasih harga Rp5.000, tapi selesainya lima hari. Ternyata banyak konsumen yang memanfaatkan promosi ini, karena murah," terangnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya