DERU mesin sepeda motor saling bersahutan dalam gelaran Street Race Polda Metro Jaya di Jalan Benyamin Sueb, Jakarta, sejak Sabtu (3/9) pagi. Sepeda motor modifikasi memacu kecepatan di jalan lurus, yang disulap menjadi arena lintasan balap sepanjang 500 meter.
Ratusan penonton juga tampak berjubel di pinggir lintasan. Teriknya matahari dari pagi hingga siang, tidak melunturkan antusias para penonton. Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran meninjau langsung gelaran Street Race seri keempat, yang berlangsung hingga Minggu (4/9) besok.
Fadil mengaku gelaran Street Race kali ini mencatatkan sejarah bagi drag race di Jakarta, dengan panjang lintasan hingga 500 meter. Berdasarkan situs IMI.CO.ID, drag race adalah kejuaraan mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi dalam sebuah lintasan pacu aspal tertutup, yang terdiri dari dua buah jalur lurus sejajar dengan panjang sama.
Baca juga: Gagal Menyalip, Pemotor Tewas Terlindas Mobil Boks di Jalan Kedoya Raya
Adapun garis start sampai dengan finish sepanjang 201 meter dan panjang lintasan pengereman sepanjang 201 meter. "Street Race Polda Metro Jaya di Kemayoran ini adalah pertama dan terbesar dalam sejarah Drag Race legal 500 meter di Jakarta, yang terlaksana di jalan umum dengan crowd luar biasa," kata Fadil.
Mantan Kapolda Jawa Timur itu berharap ajang Street Race tersebut terus berlanjut dan tidak hanya digelar oleh Polda Metro. Para pegiat balap pun diharapkan bisa membuat ajang street race sebagai wadah bagi para generasi muda untuk memacu adrenalin.
"Mimpi saya ke depan, Street Race ini bukan lagi diselenggarakan oleh Polda Metro Jaya, tapi sudah dilaksanakan oleh teman-teman sendiri," imbuhnya.
Pihaknya siap memfasilitasi kreativitas para pegiat balap untuk gelaran street race ke depan. Diharapkan, street race tidak terkait ajang balap, namun juga ekosistem para pembalap. "Apa maunya teman-teman, nanti kita fasilitasi. Semoga ini terus berkelanjutan," pungkas Fadil.
Baca juga: Tekan Tawuran, Polda Metro Terjunkan Personel ke Sekolah
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengungkapkan gelaran street race juga menjadi kampanye keamanan dalam berkendara. Sehingga, dapat menekan angka kecelakaan. Dalam street race, peserta harus menggunakan perlengkapan yang aman, seperti helm, sarung tangan dan pelindung lutut.
“Karena korban kecelakaan di Jakarta cukup prihatin. Data di Jakarta, yang meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas, tiap hari bisa 3-5 orang. Paling banyak itu pemotor,” tutur Latif.
Salah satu peserta, Tommy SV antusias dengan gelaran street race pada tahun ini. Tommy mengaku sebelumnya kerap terlibat dalam balapan liar di jalanan. Dirinya yang turun di kelas Bebek 4 Tak itu mendapatkan ruang untuk menarik tuas gas, tanpa adanya rasa cemas dikejar polisi.(OL-11)
