SW Painting Festival 2022 (SWPF22) sekuel kota terakhir resmi dibuka pada 6 Agustus 2022 di Neo Soho Mal, Podomoro City, Jakarta Barat. Pameran lukisan itu menampilkan karya lima pelukis dari Bali yang sebelum pandemi sudah mengikuti pameran di dalam dan luar negeri.
Kelima pelukis dari Bali, yang hadir secara bergantian di ketiga kota tempat acara SWPF2022, ialah I Ketut Sugantika (Lekung), I Wayan Suastama (Kuas), Teja Astawa, I Nyoman Sujana Kenyem, dan I Made Wiradana. Untuk acara SWPF22, keterlibatan lima pelukis tersebut dikordinasikan oleh I Ketut Suantara (Roy), seorang penggiat seni lukis Bali. Disebutkan bahwa komunitas pelukis sangat antusias dan mengapresiasi dukungan SW Indonesia dengan penyelenggaran SWPF22 yang memiliki tema Astungkara Bangkit Bersama Bali.
SWPF 2022 dipersiapkan di Bali dan diselenggarakan di tiga kota secara berturut-turut Tangerang (2-10 Juli 2022), Surabaya (16-24 Juli), dan terakhir di Jakarta (6-14 Agustus 2022). Acara di setiap kota ialah pameran lukisan, workshop melukis, talkshow, dan lomba lukis berhadiah total puluhan juta rupiah.
Partner SW Indonesia Riki Afrianof menyatakan bahwa SWPF22 merupakan aksi peduli SW Indonesia pada perjuangan bangsa untuk pulih dan bangkit dari kesulitan karena dampak pandemi. Pada 2021 CSR SW Indonesia berupa penyelenggaraan sentra vaksinasi sembilan bulan nonstop untuk membantu masyarakat terlindung dari virus. Di tahun ini aksi peduli ditujukan untuk membantu pelaku seni, budaya, dan ekonomi kreatif agar pulih dan bangkit.
"Persiapan festival lukisan ini dimulai Juli 2021 di Bali dan direncanakan selesai Agustus tahun ini. Ternyata semangat CSR SW Indonesia yang dipikirkan tahun lalu selaras dengan tema kemerdekaan Republik Indonesia ke-77, Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat," kata Riki Afrianof dalam sambutannya saat memberikan hadiah kepada para juara lomba lukis SWPF22.
SW Indonesia terdiri dari Kantor Akuntan Publik (KAP) Suharli, Sugiharto & Rekan, Konsultan Perpajakan SW Hadibroto Consulting, dan Penasihat Bisnis SW Solution. Insan SW Indonesia menemukan bahwa dari zaman ke zaman karya seni lukis menjadi media penyampaian pesan yang berdampak luas dan dapat menjangkau lintas generasi. Para pelaku dan penikmat seni lukis sama-sama berpikir kreatif untuk menafsirkan pesan pelukis tentang suara hati, suasana jiwa, filosofi, sejarah, kebijaksanaan, kepedulian, ambisi, harapan, tekad, atau makna-makna lain dalam lukisan.
Kita sudah memiliki banyak contoh orang-orang healing dengan melukis. Kita juga melihat para penikmat lukisan memiliki me time dan kepuasan tersendiri dengan memilikinya sebagai koleksi. Lukisan juga dipercaya dapat membangun lingkungan dengan kesehatan mental yang baik. Di ruang privat, lukisan dipajang di kantor, rumah, vila pribadi, atau galeri/museum privat. Sementara di ruang publik, kita menemukan lukisan dipajang di bandara udara, stasiun MRT, hotel, pusat pebelanjaan, rumah sakit, atau publik lain.
SW Indonesia mengajak pengembang terkemuka Grup Agung Podomoro Land Tbk berkolaborasi untuk program CSR di bidang seni dan budaya di Jakarta. Pihak Agung Podomoro Land Tbk menyambut baik dengan menyediakan ruang untuk pameran lukisan lengkap dengan panggung, sarana, dan prasarana di Neo Soho Mall. Masyarakat luas masih punya kesempatan untuk mendukung seni lukis dengan hadir dan menikmati SW Painting Festival 2022 di Neo Soho Mall sampai 14 Agustus. (RO/OL-14)
