Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengevaluasi dampak kebijakan ganjil-genap yang dilakukan selama tiga pekan terakhir. Salah satu hasilnya, kualitas udara Jakarta disebut lebih baik dari sebelum penerapan ujicoba ganjil-genap. Data Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta setidaknya memaparkan ada tiga jenis unsur udara yang mengalami penurunan di tiga wilayah.
“Ada konsekuensi lain dari ganjil-genap ini yaitu pada kualitas udara. Dilakukan pengujian di tiga lokasi. Bundaran Hotel Indonesia. Yang kedua di Kelapa Gading. Yang ketiga di Lubang Buaya,” kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota, Senin (23/7).
Di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, terjadi penurunan konsentrasi karbon monoksida (CO) sebesar 1,7% pada periode sesudah ganjil-genap (2 Juli-9 Juli) ketimbang periode sebelum ganjil-genap (24 Juni-1 Juli) yang sebesar 2,07%. Kadar Nitrogen Monoksida (NO) turun sebesar 14,7%. Total Hidrokarbon (THC) dari kendaraan bermotor juga alami penurunan sebesar 1,37%.
Hal serupa juga terjadi di Lubang Buaya, Jakarta Timur. CO mengalami penurunan 1,12% dan NO turun 7,46%. Sementara, di Kelapa Gading, Jakarta Utara, terjadi penurunan CO, NO, dan Nitrogen Dioksida (NO2) masing-masing turun 1,15%, 7,03% dan 2,01%.
“Dari temuan di lapangan, sesudah ada kebijakan ganjil-genap, konsentrasi CO menurun sebesar 1,7 persen, NO turun 14,7 persen, dan konsentrasi THC turun sebesar 1,3 persen. Begitu juga di Kelapa Gading, mengalami penurunan,” ujar Anies. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved