Presiden Kunjungi RSHS Bandung, Puas dengan Fasilitas yang Ada

PRESIDEN Joko Widodo mengaku puas saat berkunjung ke Rumah Sakit Umum
Pusat (RSUP) Hasan Sadikin, Bandung, Kamis (29/8).

"Masuk ke RSHS ini serasa berada di hotel bintang 4 atau 5. Tata ruang
bagus, furniture bagus, dan seluruh peralatannya modern dan digital,"
ujarnya, saat hendak meresmikan Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
RSUP Hasan Sadikin Bandung.

Presiden terkesan dengan peralatan yang dimiliki fasilitas baru ini.
"Peralatan yang modern dan digital ini bisa dijadikan contoh untuk
standar kualitas rumah sakit dan manajemennya," paparnya.

Baca juga : Bertemu 5 Ribu Nasabah, Jokowi Memuji Keberhasilan Ekspor Produk PNM Mekaar

Dia mengajak rumah sakit di Indonesia terus menaikkan standar kualitas
layanan kesehatannya. Tidak gelap seperti yang banyak dikeluhkan di
ruangan kelas 3 sejumlah rumah sakit daerah.

Di RSHS, Presiden mengakui semua ruangan sudah terang benderang. Kondisi ini bisa jadi contoh bagi rumah sakit lain.

"Di Indonesia, kalau sudah ada contoh, gampang sekali mengajak yang lain untuk meniru. Kalau tidak ada contoh, bukan main sulitnya untuk mengajak berubah," paparnya.

Baca juga : Presiden Jokowi Resmikan RS Mayapada Green Hospital Pertama Indonesia

Presiden berharap, dengan meningkatkan fasilitas dan layanan rumah sakit di Indonesia, warga yang ingin menjalani proses bayi tabung tidak harus ke Singapura atau Malaysia.

"Cukup ke RSHS saja. Semangat kompetisi ini harus kita tingkatkan
terus," tegasnya.

Presiden Jokowi mengaku puas dengan gedung baru berlantai 8 ini. Gedung
ini memiliki 490 tempat tidur dan dibangun dengan anggaran Rp383 miliat.

Baca juga : Pantau Penyaluran BSU, Presiden Imbau Pekerja Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

"Terus perbaiki fasilitas dan mutu rumah sakit. Soal anggarannya, biar
Menteri Kesehatan yang menyiapkan, mencarikan anggarannya," tandas
Presiden.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan
manajemen RSHS Bandung berencana terus melakukan penataan dan perombakan gedung. Rumah sakit yang berada di lahan seluas 8,5 hektare ini memiliki 40 gedung yang berserakan.

"Manajemen berencana mengubah 40 gedung menjadi 13 gedung saja, sehingga lahan hijaunya naik dari 20% menjadi 32%. Namun, perombakan itu juga membuat jumlah tempat tidur naik dari 892 menjadi 1.200-an tempat tidur," tambahnya.

Manajemen RSHS berencana perombakan itu akan tuntas hingga 17 tahun ke depan. Kementerian Kesehatan mendorong penyelesaiannya hanya 5 tahun ke depan, dengan menghadirkan sejumlah investor.

"Kami mau ini dipercepat jadi 5 tahun. Pemilik modalnya sudah ada,"
tandas Menkes.