Headline
Patungan Zaman Now untuk Hunian Layak

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus
Trump Bikin Pasar Global Jadi Panas

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

E-Paper
Login
NEWSTICKER
Hati-Hati Sikapi Tawaran Investasi Microsoft
Hiperkolesterol Bisa Perparah Gejala Menopause
UU Pemilu Lahirkan Penyelenggara yang Lemah
Kolaborasi Pesan Kemanusiaan dan AI Berbuah Apresiasi
Ini Ciri-Ciri Ibu Hamil yang Mengalami Gangguan Kesehatan Mental

Hari Nelayan Palabuhanratu Masuk Agenda Kharisma Event Nusantara Kemenparekraf

Benny Bastiandy
24/5/2024 19:51
Hari Nelayan Palabuhanratu Masuk Agenda Kharisma Event Nusantara Kemenparekraf
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menghadiri Festival dan Gelar Budaya Hari Nelayan ke-64 di Kabupaten Sukabumi(MI/BENNY BASTIANDY)

FESTIVAL dan Gelar Budaya Hari Nelayan ke-64 di Palabuhanratu Kabupaten
Sukabumi, Jawa Barat, masuk ke dalam agenda Kharisma Event Nusantara (KEN) 2024 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Event yang dilaksanakan pada Kamis (23/5) dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno.

Sandiaga mengatakan, event Festival dan Gelar Budaya Hari Nelayan ke-64 di Sukabumi tak hanya sekadar agenda tahunan. Lebih dari itu, event tersebut bisa menjadi daya tarik pariwisata.

Baca juga : Angka Prevalensi Stunting di Kota Sukabumi Sebesar 26,9%

"Pariwisata Kabupaten Sukabumi membawa perubahan yang cukup signifikan
terhadap taraf perekonomian masyarakat," kata Sandiaga.

Pernyataan itu cukup beralasan. Pasalnya, dulu rata-rata kalangan
perempuan di Kabupaten Sukabumi memilih mencari nafkah ke luar negeri
sebagai pekerja migran.

"Namun seiring sektor pariwisata yang terus berkembang, kini tak sedikit yang memilih menjadi pelaku UMKM ataupun sebagai pengusaha homestay. Ini hal yang sangat positif yang berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi," terangnya.

Baca juga : Pemkot Sukabumi 10 Kali Berturut-turut Raih Opini WTP dari BPK

Berbagai kesenian dan budaya ditampilkan pada Hari Nelayan ke-64. Di
antaranya tarian tradisional serta kesenian yang cukup menarik yaitu
atraksi laes.

Kesenian laes mempertontonkan atraksi orang bermain di atas seutas tali di ketinggian yang diikat pada bambu. Sandiaga cukup terkesan dengan kesenian tersebut.

"Atraksi laes sangat luar biasa. Ini bisa menjadi daya tarik tersendiri
yang dikembangkan menjadi event tersendiri. Bisa juga nanti dikembangkan dengan desa adat di Kabupaten Sukabumi," ujarnya.

Baca juga : Jurnalis Cianjur dan Sukabumi Gelar Aksi Tolak Revisi RUU Penyiaran

Kemenparekraf akan mendorong event lainnya di Kabupaten Sukabumi bisa
menjadi agenda tahunan atau pada Kharisma Event Nusantara. Salah satunya atraksi laes atau festival selancar di Cimaja yang sebetulnya sudah cukup mendunia.

"Tentu, potensi pariwisata, seni, maupun budaya di Kabupaten Sukabumi harus terus dipromosikan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Jika ini terus berkambang, maka akan berkontribusi terhadap pendapatan dan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.

Bupati Sukabumi Marwan Hamami menginginkan berbagai event di Kabupaten
Sukabumi bisa didorong menjadi agenda nasional. Dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sangat diharapkan bisa mewujudkan keinginan tersebut.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya
LOAD MORE

Bisnis
LOAD MORE

Wisata
LOAD MORE
Kuliner
LOAD MORE

Rubrikasi

Sitemap

Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved