Kabar Gembira datang dari Meja Perundingan di Istanbul, Ini Rinciannya

PUTARAN terbaru perundingan damai antara Ukraina dan Rusia, yang diselenggarakan di Istanbul pada Senin (2/6) di bawah mediasi Turkiye, ditutup dengan apa yang digambarkan para pejabat sebagai beberapa perkembangan positif, terutama dalam masalah kemanusiaan.

Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Turki Oncu Keceli mengonfirmasi perundingan tersebut, yang diadakan secara tertutup, "tidak menghasilkan hal yang negatif."

Hasil Konkret?

Setelah perundingan tersebut, Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov, yang memimpin delegasi Ukraina, menyatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa kedua belah pihak telah mencapai hasil kemanusiaan yang konkret dalam perundingan.

Baca juga : Ukraina Setujui Usulan Rusia Berunding di Istanbul

Umerov mengatakan dalam perundingan itu, Ukraina mempresentasikan agendanya kepada Rusia, mengusulkan gencatan senjata tanpa syarat selama 30 hari, bersamaan dengan pembebasan para tahanan serta pemulangan para tentara muda dan anak-anak.

Ribuan Jenazah?

Moskow akan memulangkan 6.000 jenazah tentara Ukraina yang gugur, kata Ajudan Presiden Rusia Vladimir Medinsky setelah perundingan damai.

Moskow dan Kiev sepakat untuk menukar semua tentara yang terluka parah dan berusia 18-25 tahun, sementara Moskow mengusulkan gencatan senjata dengan Ukraina selama dua hingga tiga hari di beberapa area garis depan, tambahnya.

Tatap Muka?

Kedua negara terakhir kali mengadakan perundingan langsung pada 16 Mei di Istanbul, yang merupakan negosiasi tatap muka pertama mereka sejak Maret 2022. Dalam perundingan tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk saling menukar 1.000 tahanan, yang menandai pertukaran tahanan terbesar sejak dimulainya konflik.

Kendaraan yang membawa delegasi Ukraina tiba di Istana Ciragan di Istanbul, Turkiye, pada 2 Juni 2025. Delegasi Ukraina dan Rusia melanjutkan perundingan damai pada Senin (2/6) di Istanbul. (Ant/P-3)