Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
PERJUANGAN menegakkan demokrasi tak semudah membalik telapak tangan. Terlebih di negara yang dikendalikan secara sentral dari pemerintah pusat. Sebagai wilayah administratif Tiongkok, Hong Kong tidak bisa lepas begitu saja dari pengaruh Beijing. Seorang anggota parlemen Hong Kong yang baru terpilih, Eddie Chu, 38, kerap mendapat ancaman.
Selama ini sebelum menjadi anggota parlemen, pendiri Land Justice League itu kerap terlibat dalam unjuk rasa terkait dengan gerakan pelestarian dan lingkungan. Kini Chu menjadi anggota dewan legislatif Hong Kong sejak awal bulan ini.
Pria berkacamata itu kerap menyuarakan perluasan otonomi bagi bekas koloni Inggris tersebut. Sepak terjang Chu bersama rekan-rekan aktivis Hong Kong jelas tidak disukai pemerintah pusat 'Negeri Tirai Bambu'. Akibatnya, Chu kerap mendapat ancaman pembunuhan. Chu tidak sendirian, beberapa anggota parlemen yang memperjuangkan otonomi lebih luas bagi Hong Kong juga mendapat intimidasi. Ancaman yang diterima Chu dan keluarganya bahkan terjadi sejak pemilu parlemen digelar pada 4 September lalu. Demi menjaga keamanan Chu dan keluarganya, aparat keamanan memberi perlindungan 24 jam sehari kepada mereka. Rabu (21/9), polisi Hong Kong berhasil mengungkap dan menangkap enam pelaku teror terhadap Chu dan anggota perlemen lain.
Media setempat melaporkan keenam peneror itu merupakan anggota jaringan triad atau geng kriminal yang beroperasi di Hong Kong. Kepada AFP, polisi menjelaskan enam orang ditangkap dengan tuduhan melakukan intimidasi berupa ancaman pembunuhan terhadap Chu. Namun, aparat keamanan setempat tidak menjelaskan lebih jauh tentang para peneror itu.
Surat kabar The South China Morning Post melaporkan mereka ialah anggota organisasi kejahatan terorganisasi triad.
Namun, sebuah sumber polisi yang tidak mau disebut identitasnya tak mau menyebut nama-nama peneror tersebut.
Sebuah stasiun televisi lokal memang menayangkan gambar penangkapan pelaku teror yang dilakukan polisi.
Para pelaku dipakaikan penutup kepala dan dibawa ke kantor polisi.
Chu telah mengungkapkan sudah biasa ada kerja sama antara politisi, orang-orang yang berpengaruh, dan kelompok triad untuk membungkam para penentang mereka. Kelompok triad biasanya terlibat dalam perdagangan narkoba, prostitusi, dan pemerasan. Akan tetapi, triad memiliki perusahaan legal berupa properti dan industri keuangan. Chu sendiri mengaku belum bisa bernapas lega. "Meskipun saya gembira melihat polisi telah menangkap mereka, itu tidak berarti keluarga saya telah bebas dari ancaman," komentar Chu di halaman Facebook miliknya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved