Seluruh Negara Bagian AS Mulai Menerima Vaksin

AKHIR pekan lalu, otoritas kesehatan AS mulai mengirimkan vaksin secara nasional bersamaan dengan peluncuran program imunisasi besar-besaran di negara tersebut.

Dari pabrik Pfizer di Michigan, para pekerja yang mengenakan masker terlihat mengemasi dan melakukan pengiriman pertama vaksin yang dikembangkan bersama mitra Jerman, BioNTech, Minggu (13/12) pukul 06.30 waktu setempat.

Truk pengiriman dengan peralatan pendingin khusus meluncur dari fasilitas di Kalamazoo, Michigan. Jasa pengiriman FedEx dan UPS pun mengerahkan armada truk dan pesawat mereka untuk membawa kargo berharga mereka ke 50 negara bagian.

“Hari ini kami tidak mengangkut barang. Kami menyampaikan harapan,” kata Wakil Presiden Boyle Transportation, Andrew Boyle.

Perusahaan ini disewa UPS untuk membantu mengangkut vaksin dari pabrik ke pesawat yang menunggu di Lansing, Michigan.

“Rasanya luar biasa,” tambah karyawan Boyle, Bonnie Brewer, setelah kargo diserahkan dengan aman.

Ada sekitar 2,9 juta dosis awal yang akan diberikan, Rabu (16/12). Menurut pejabat berwenang, sekitar 20 juta warga AS dapat menerima dua suntikan di akhir tahun, sedangkan 100 juta lainnya pada akhir Maret 2021. Petugas kesehatan dan penghuni panti jompo menjadi komunitas pertama dalam antrean untuk menerima vaksinasi tersebut.

Pejabat Federal mengatakan vaksin Pfi zer tersebut disebarkan di 145 pusat distribusi kemarin. Selanjutnya, tambah an 425 lokasi distribusi mendapatkan pengiriman hari ini
dan 66 sisa pada besok. Vaksin tersebut dibagikan berdasarkan populasi orang dewasa di setiap negara bagian.

Para pekerja pabrik bertepuk tangan dan bersiul saat kotak pertama mulai dimuat ke dalam truk.

Momen yang ditunggu-tunggu itu datang ketika jumlah kematian AS akibat covid-19 telah mendekati 300 ribu.

AS mencatat jumlah kematian tertinggi di dunia, yakni melebihi 298.500. Adapun jumlah kasus di AS mencapai 16,1 juta.

Di seluruh dunia, setidaknya ada 1,6 juta kematian sejak pandemi ini muncul di Tiongkok pada Desember lalu dengan 71,6 juta kasus secara keseluruhan. (AFP/CNA/Nur/X-3)