Libia Diserang Roket, Sejumlah Warga Sipil Tewas

PEMERINTAH Kesepakatan Nasional (GNA) yang diakui Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengungkapkan rentetan serangan roket di wilayah Ibu Kota Libia, yakni Tripoli.

Aksi itu menewaskan sedikitnya lima warga sipil pada Minggu (31/5) waktu setempat. Mereka menyalahkan pasukan saingan pimpinan panglima perang Khalifa Haftar atas serangan tersebut.

Baca juga: Libia Tuduh Kontraktor Militer Rusia Gunakan Senjata Kimia

"Lima warga sipil tewas dan 12 lainnya luka-luka, ketika lima roket jatuh di sektor perumahan Tripoli,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan GNA, Amine al-Hachemi.

Beberapa dari warga yang terluka berada dalam kondisi kritis. Termasuk, seorang warga yang harus menjalani amputasi. Hachemi menyebut pasukan Haftar, yang menguasai sebagian besar Libia timur dan selatan, menargetkan bundaran Soug el-Tlath dan jalan Gharbi di pusat Tripoli.

Haftar, yang didukung Mesir dan Uni Emirat Arab, meluncurkan ofensif pada April tahun lalu. Gerakan itu bertujuan merebut kendali Ibu Kota, yang menjadi basis GNA.

Baca juga: PBB Desak Gencatan Senjata Permanen di Libia

Konflik yang diperparah keterlibatan kekuatan asing, telah menewaskan ratusan orang. Mayoritas korban adalah warga sipil. Sekitar 200 ribu orang terpaksa mengungsi akibat konflik panas.

Meski pertempuran untuk Tripoli berhenti di darat, wilayah selatan dan pusat Ibu Kota menjadi sasaran serangan roket dan drone, tanpa pandang bulu dalam beberapa pekan terakhir.

Pasukan Haftar telah kehilangan posisi kunci saat berhadapan dengan pasukan pro-GNA di negara itu sejak April. Selama minggu pertama Mei, sedikitnya 15 warga sipil tewas dan 50 orang terluka dalam serangan roket dan drone di Tripoli.(AFP/OL-11)