Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Liberia Bersiap Menyambut Pemimpin Baru

AFP/Arv/I-4
28/12/2017 00:31
Liberia Bersiap Menyambut Pemimpin Baru
(AFP PHOTO / SEYLLOU)

PENGHITUNGAN suara hasil pemilihan presiden (pilpres) Liberia berlangsung Rabu (27/12). Pemungutan suara di putaran kedua berjalan damai dan lancar. Ada dua kandidat kuat, yaitu mantan pemain sepak bola terkenal George Weah dan Wakil Presiden Joseph Boakai. Pilpres digelar untuk mencari pengganti Presiden Ellen Johnson Sirleaf yang mengundurkan diri setelah 12 tahun menjabat kepala negara perempuan pertama di Afrika. Sebelumnya, pemungutan suara sempat ditunda selama tujuh minggu karena tuntut­an hukum yang diajukan Partai Persatuan Boakai melawan komisi pemilihan terkait dengan pelaksanaan pemilihan putaran pertama.

Namun, saat di putaran kedua, keluhan-keluhan atas penyelenggaraan pilpres dapat ditangani. Hal itu mendapat pujian dari Ja­ringan Pengamatan Pemilihan Liberia yang memiliki lebih dari 1.000 pengamat yang tersebar di seluruh negara itu.
Lembaga tersebut menyatakan pemungutan suara telah berlalu dan terlaksana dengan damai dan tenang. Hal yang sama juga diungkapkan para pengamat dari Uni Eropa. Menurut mereka, putaran kedua jauh lebih baik ketimbang pemungutan suara pendapat pertama pada 10 Oktober.

Mantan Presiden Nigeria Goodluck Jonathan, yang bertugas sebagai pengamat pemilu untuk National Democratic Institute (NDI) yang berbasis di AS, mengatakan sebuah pelaksanaan pilpres yang lancar sangat penting untuk masyarakat internasional.
“Transisi ini sangat penting. Jika kita berhasil, jika Liberia berhasil, Afrika Barat berhasil dan Afrika berhasil. Kami tidak menerima laporan insiden besar sehingga pemungutan suara kami nilai berlangsung damai,” kata Kepala Komisi Pemilihan Francis Korkoya.
Dalam pelaksanaan pilpres, Weah selaku putra Liberia yang paling terkenal mampu menarik banyak simpati warga. Kalangan pemuda menjadi basis pemilihnya.

Hal itu menguntungkan Weah karena se perlima dari pemilih berusia antara 18 dan 22 tahun. Meski begitu. Weah juga menuai kritikan terkait dengan penampilannya di senat tempat dia bertugas sejak 2014.
Seperti diketahui, nama Weah, 51, melambung saat dia membintangi tim sepak bola Eropa papan atas seperti Paris Saint-Germain dan AC Milan pada 1990-an. Dia juga tercatat pernah bermain untuk Chelsea dan Manchester City.
Sementara itu, rivalnya, Boakai, 73, dipandang sebagai kandidat kontinuitas dan telah memenangi penghargaan selama bertahun-tahun. Dia dikenal sebagai pelayan publik dari keluarga yang bersih dari korupsi. (AFP/Arv/I-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya