Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Fujimori Minta Ampun secara Terbuka

(AFP/Arv/I-4)
28/12/2017 00:16
Fujimori Minta Ampun secara Terbuka
(AFP PHOTO / Ernesto BENAVIDES)

MANTAN Presiden Peru yang kini sedang sakit, Alberto Fujimori, meminta pengampunan kepada publik. Permintaan itu disampaikan dua hari setelah dia mendapatkan amnesti yang berujung aksi protes di jalanan. “Saya sadar hasil pemerintahan saya diterima dengan baik di satu sisi, tapi saya akui telah mengecewakan rekan senegara lainnya. Karena itu, saya meminta agar mereka memaafkan saya dengan sepenuh hati,” kata Fujimori dalam video Facebook yang direkam dari kamar perawatan rumah sakit.
Pria berusia 79 tahun itu menjalani hukuman 25 tahun karena kasus korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi saat dia menjabat presiden dari 1990 sampai 2000.

Fujimori dipindahkan dari penjara ke rumah sakit pada Sabtu (24/12) atau sehari sebelum dia menerima pengampunan. Mantan presiden Peru itu menjalani perawatan karena menderita tekanan darah rendah dan detak jantung yang tidak teratur.Dalam video tersebut, Fujimori terlihat berbaring dan mengenakan baju putih. Peralatan manset tekanan darah terpasang di lengan kanan dan monitor lain terhubung ke genggaman jari telunjuk kiri. Fujimori mengungkapkan, pengampunan itu membuat perasaannya tercampur aduk, yakni antara kegembiraan dan sedih yang luar biasa. Namun, aksi unjuk rasa di ibu kota Peru, Lima, meletus setelah Presiden Pedro Pablo Kuczynski memerintah­kan pengampunan terhadap Fujimori dan tujuh tahanan lainnya pada Minggu (24/12).

Instruksi itu dikeluarkan dengan alasan kemanusiaan. “Keadilan bukanlah balas dendam,” kata Kuczynski. Keputusan itu memicu aksi demonstrasi. Polisi terpaksa menembakkan gas air mata untuk menghalau para pengunjuk rasa.Dalam bentrokan Senin (25/12), demonstran juga menuntut agar Kuczynski turun dari kursi presiden. Mereka marah karena sang presiden membebaskan Fujimori. Di Peru, banyak warga meyakini seorang presiden yang dihukum karena kejahatan hak asasi manusia dan korupsi tidak berhak mendapat pengampunan. Di lain hal, analis politik Arturo Maldonado mengatakan menurut hukum tidak ada perlakuan khusus untuk siapa pun. (AFP/Arv/I-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya