Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Renzi kembali Pimpin Demokrat

Irene Harty
02/5/2017 02:30
Renzi kembali Pimpin Demokrat
(AFP PHOTO / EMMANUEL DUNAND)

MANTAN Perdana Menteri Italia Matteo Renzi kembali memimpin Partai Demokrat (PD) yang berkuasa dalam pemilihan partai yang digelar Minggu (30/4). Kemenangan ini mengerek kembali Renzi ke panggung politik nasional. Pria 42 tahun itu undur diri dari jabatan perdana menteri pada Desember lalu, setelah rakyat Italia menolak referendum konstitusional untuk merampingkan sistem parlementer. Sekitar dua juta orang memilih dan Renzi menetapkan satu juta pemilih mendukungnya.

Kemenangan Renzi diumumkannya sendiri dan dua pesaingnya, Menteri Kehakiman, Andrea Orlando dan Michele Emiliano, menjelang akhir penghitungan. Dalam perkiraan awal, Renzi mengantongi 70% suara. "Ini ialah tanggung jawab besar. Saya mengucapkan terima kasih dari lubuk hati saya untuk semua yang percaya di Italia," kicaunya di Twitter. "Ini bukan babak kedua dari pertandingan yang sama, ini pertandingan baru. Ini ialah awal dari cerita yang baru," tutur Renzi dalam pidato kemenangannya. Saat pertama kali mengambil alih kepemimpinan partai pada Desember 2013, Renzi mendapat dukungan hampir 68% dari 2,8 juta pemilih.

Dia berhasil mereformasi pasar tenaga kerja secara besar-besaran dan pertumbuhan ekonomi menengah. Di saat yang sama dia juga mengawasi pemberian jaminan pengakuan hukum untuk hubungan sesama jenis untuk pertama kalinya. Namun, pemulihan ekonomi itu tidak cukup kuat untuk membayar dividen politik yang nyata dan menyingkirkan tokoh-tokoh kiri di partainya yang kemudian memisahkan diri pada Februari lalu serta membentuk Gerakan Progresif dan Demokratis (DP). Setelah itu, Renzi mengundurkan diri sebagai pemimpin partai dengan tujuan untuk mendapatkan kembali legitimasi pada pemungutan suara yang akan datang.

Tokoh yang terpilih akan memimpin Partai Demokrat hingga pemilihan legislatif pada 2018, kecuali parlemen telah lebih dahulu menyepakat ireformasi pemilihan dan meminta pemilihan awal. Dalam debat tunggal di televisi, Renzi mengatakan akan melakukan segala sesuatu untuk mengembalikan energi, momentum, dan semangat negara ini. Dia mengkritik kondisi stagnan yang terlihat menghalangi kehidupan politik dan kelembagaan sejak referendum.

Perbedaan besar
Profesor Sosiologi Politik di Universitas Luiss, Roma, Lorenzo De Sio mengatakan, "Bukannya kompetisi, kami sedang melihat proses legitimasi, semacam mahkota Renzi sebagai pemimpin PD". Debat itu juga menunjukkan gaya kontras Renzi yang bersemangat ketimbang Orlando dan Emiliano yang lebih bersikap bertahan. Debat pada akhirnya menunjukkan perbedaan besar antara Renzi dan dua pesaingnya dalam hal politik nasional. Renzi tidak sepakat dengan dengan kedua pesaingnya soal pajak kekayaan.

Lalu, jika pemilu mengharuskan untuk membentuk koalisi setelah pemilihan legislatif, Orlando dan Emiliano lebih cenderung ke sayap kiri dan partai-partai haluan kiri. Adapun, Renzi membuka kemungkinan membentuk aliansi dengan kanan tengah pimpinan mantan PM Silvio Berlusconi. "Kami ingin memiliki koalisi besar dengan warga dan hubungan bukan dengan partai-partai yang diproklamasikan sendiri yang hanya mewakili diri mereka sendiri," tegas suami Agnese Renzi ini, Minggu (30/4). (AFP/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya