Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
SELAIN pengobatan, penderita kanker harus mendapatkan nutrisi yang cukup dan seimbang. Nutrisi penting dapat meningkatkan daya tahan tubuh agar pasien bisa menjalani terapi sesuai dengan jadwal.
Menurut dokter spesialis paru Elisna Syahruddin, status nutrisi pasien kanker sangat memengaruhi kualitas dan harapan hidup. Elisna mengatakan pasien kanker umumnya mengalami kondisi gizi yang sangat rendah. Hal itu terjadi karena pasien tidak nafsu makan.
"Gejala kanker yang sering tidak disadari itu berat badan turun. Makanya kalau diterapi atau kemo, kita (dokter) enggak pernah melarang pasien makan ini itu karena memang harus dikembalikan dulu kondisi nutrisinya," ujarnya kepada Media Indonesia seusai Seminar Awam Pencegahan Kanker di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Jakarta, Jumat (24/2).
Menurut Elisna, tidak ada perbedaan aturan gizi yang harus dipenuhi orang sehat dengan penderita kanker. Namun, kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral, serta cairan pada pasien kanker biasanya disesuaikan lewat pola diet.
Disarankan, pasien mengonsumsi protein hewani, seperti susu, telur, dan segala macam ikan segar ataupun protein nabati berupa kacang-kacangan serta biji-bijian untuk mencegah defisit protein berlebihan.
"Namun, yang jelas harus seimbang karena gizi buruk akan memperparah kondisi pasien. Salah satu parameternya bisa dilihat dari penurunan berat badan," tukas Ketua Staf Pengajar Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.
Menurut dr Budi Harahap Siregar, SpB(K)Onk, meningkatnya kasus kanker payudara juga antara lain disebabkan perubahan pola atau gaya hidup yang tidak seimbang. Faktor risiko itu kebanyakan baru disadari setelah seseorang menderita kanker. "Kemungkinan karena keturunan itu cuma 5%. Sisanya karena sering makan junk food atau kebiasaan hidup tidak sehat, kurang olahraga, dan lain-lain," paparnya.
Di sisi lain, dr Oni Khonsa, SpOG(K) mengungkapkan kanker serviks, jika dibandingkan dengan kanker lainnya, justru telah mengalami kemajuan pesat, terutama dalam hal pengobatan.
Bahkan, kini deteksi dini kanker yang menyerang wanita itu bisa dilakukan dengan sangat mudah dan murah. (Mut/H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved