Waspadai Luka Mirip Sariawan: Bisa Jadi Tanda Awal Kanker Mulut

Luka di dalam mulut yang awalnya dianggap sariawan biasa, bisa jadi merupakan tanda awal kanker mulut. Kondisi ini sering kali tidak disadari karena gejalanya mirip dengan sariawan, meskipun kanker mulut dapat berkembang parah jika tidak ditangani lebih awal.

Kanker mulut terjadi ketika sel-sel tidak normal tumbuh secara berlebihan di area mulut, seperti lidah, gusi, pipi bagian dalam, dasar mulut, atau langit-langit. Menurut National Institute of Dental and Craniofacial Research (NIDCR), beberapa gejala awal kanker mulut meliputi luka yang tidak kunjung sembuh setelah lebih dari dua minggu, bercak putih atau merah yang terus ada, nyeri yang berkepanjangan, dan kesulitan saat menelan.

Perbedaan Sariawan dan Kanker Mulut

Perbedaan utama antara sariawan dan kanker mulut terletak pada lamanya, bentuk lukanya, serta pengaruhnya pada jaringan di sekitarnya. 

Baca juga : Waspada, Sariawan Bisa Jadi Tanda Awal Kanker Lidah

Sariawan atau stomatitis aftosa umumnya disebabkan oleh iritasi ringan, stres, masalah sistem imun, kekurangan vitamin B12 atau zat besi, serta cedera akibat tergigit atau makanan yang terlalu panas. 

Luka sariawan biasanya berbentuk bulat kecil, dengan dasar berwarna putih kekuningan dan tepi kemerahan, serta umumnya sembuh dalam waktu 7 hingga 14 hari.

Kanker mulut sering menyerupai sariawan, tetapi berbeda karena tidak kunjung sembuh dalam dua minggu. Selain itu, lesi tersebut cenderung membesar, terasa keras, dan bisa disertai pendarahan.

Baca juga : Waspada! Bahaya Kanker Mulut Bisa Merengut Nyawa, Begini Penjelasannya

Artikel dari Halodoc juga menyebutkan bahwa gejala khas kanker mulut termasuk mati rasa di sekitar luka, pembengkakan rahang, kesulitan membuka mulut, perubahan suara, dan penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas. 

Tingkat Kematian

Menurut data dari World Health Organization (WHO), kanker mulut adalah bagian dari kanker kepala dan leher yang memiliki tingkat kematian tinggi jika terlambat terdeteksi. Setiap tahun, lebih dari 377.700 kasus baru dilaporkan secara global, dan hampir 180.000 individu meninggal karena penyakit ini. 

WHO menekankan pentingnya deteksi dini dan edukasi masyarakat sebagai langkah utama untuk menekan risiko kematian yang dapat dicegah.

Pencegahan

Pencegahan terhadap sariawan dan kanker mulut bisa dilakukan melalui langkah-langkah mandiri yang dilakukan sehari-hari. Untuk mencegah sariawan, disarankan untuk menjaga kebersihan mulut, menghindari makanan yang terlalu panas atau pedas, mencukupi asupan vitamin dan mineral, serta mengelola stres dengan baik. 

Sementara itu, untuk mencegah kanker mulut, langkah-langkah utama mencakup menghentikan kebiasaan merokok dan mengurangi konsumsi alkohol, menjalani pola makan seimbang, dan menghindari paparan Human Papillomavirus (HPV) melalui hubungan seksual yang aman.

Jika terdapat luka di mulut yang tidak sembuh dalam waktu dua minggu disertai gejala lain seperti nyeri saat mengunyah atau pembengkakan yang tidak biasa, sebaiknya segera diperiksakan kepada tenaga medis. 

Mendeteksi kanker mulut sejak dini dapat secara signifikan meningkatkan harapan hidup pasien. Semakin cepat kanker mulut ditemukan, semakin besar pula peluang pasien untuk sembuh. (National Institute of Dental and Craniofacial Research (NIDCR)/Halodoc/World Health Organization (WHO)/Ciputra Hospital/Z-2)