Jumat 27 Januari 2023, 17:19 WIB

Terdapat 3 Provinsi dengan Penurunan Stunting Paling Signifikan

M. Iqbal Al Machmudi | Humaniora
Terdapat 3 Provinsi dengan Penurunan Stunting Paling Signifikan

ANTARA
Ilustrasi Stunting.

 

TERDAPAT 3 provinsi yang mengalami penurunan angka stunting paling signifikan berdasarakan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 antara lain Kalimatan Selatan, Kalimantan Utara, dan Sumatra Selatan.

"Ada 3 provinsi yang mengalami penurunan terbesar secara proporsi Kalimatan Selatan, Kalimantan Utara, dan Sumatra Selatan," kata Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Syarifah Liza Munira dalam konferensi pers SSGI 2022 di Kantor Kemenkes, Jakarta Selatan, Jumat (27/1).

Baca juga: Ada Permen Antikaries Gigi Buatan Indonesia, Minat Kembangkan?

Berdasarkan paparannya, ia menjelaskan pada 2021 angka stunting di Kalimatan Selatan sebanyak 30% turun menjadi 24,6%; Kalimantan Utara dari 27% menjadi 22,1%; dan Sumatra Selatan dari 24,8% di 2021 menjadi 18,6% di 2022.

Selain itu, prevalensi angka stunting juga bisa ditekan di daerah dengan populasi terbanyak di Indonesia di antaranya Jawa Barat dari 24,5% menjadi 20,2% dan Jawa Timur 24,8% menjadi 19,2%.

Terdapat 28 provinsi yang mengalami penurunan angka stunting dan yang tertinggi adalah ketiga provinsi tersebut. Sementara itu ada 6 provinsi yang angka stuntingnya justru naik dibandingkan 2021 antara lain Sulawesi Barat, Papua, NTB, Papua Barat, Sumatra Barat, dan Kalimantan Timur.

"Seyogyanya hasil SSGI ini bukan untuk dijadikan rapot, poin pentingnya adalah apa yang bisa dilakukan ke depannya. Kemudian ada beberapa determinan yang mempengaruhi angka tersebut," ujarnya.

Determinan dari SSGI yakni indikator intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif. Intervensi spesifik yang dijalankan Kemenkes yakni sebelum melahirkan dan pada bayi berumur 6-11 bulan serta 12-23 bulan.

Intervensi spesifik dari Kemenkes meliputi skrining anemia, pemeriksaan kehamilan (ANC), dan pemantauan pertumbuhan balita.

Sementara konsumsi tablet tambah darah (TTD) remaja putri, TTD ibu hamil, pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil kurang energi kronis (KEK), ASI eksklusif, pemberian MPASI kaya protein hewani bagi baduta, tata laksasna balita kurang gizi, peningkatan cakupan dan perluasan imunisasi, dan edukasi remaja dilakukan oleh kementeria/lembaga lainnya.

Diketahui angka stunting 2022 menurun 2,8% dibandingkan 2021 hal ini berdasarkan survei SSGI 2022 dengan jumlah sampel yang dilakukan pada bayi sebanyak 334.848 bayi dan balita. Dari angka 24,4% menjadi 21,6%, kemudian pada tahun ini ditargetkan menurun hingga 17,8%, dan 2024 mencapai 14%. (Iam)

Baca Juga

Dok. i3L

Ilmu Biomedis Diprediksi Jadi Ilmu Favorit di Masa Depan

👤Mediaindonesia.com 🕔Jumat 31 Maret 2023, 03:04 WIB
ilmu biomedis menjadi salah satu ujung tombak industri kesehatan dalam penemuan terapi baru untuk menyembuhkan penyakit...
Kemenag

Penipuan Umrah PT Naila Syafaah, Kemenag Mengaku Sudah Beri Dua Kali Peringatan

👤Dody Soebagio 🕔Kamis 30 Maret 2023, 23:55 WIB
KEMENTERIAN Agama akan mencabut izin agen perjalanan umrah PT Naila Syafaah Wisata Mandiri karena telah menipu masyarakat. Korbannya...
Ist

'Storytelling' di Media Sosial Naikkan Branding dan Marketing

👤mediaindonesia.com 🕔Kamis 30 Maret 2023, 23:51 WIB
Untuk kepentigan bisnis atau usaha, storytelling berdampak positif pada peningkatan penjualan produk usaha yang kita jual secara online...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya