10 Repcil Terbaik Wawancarai Menkes

BERBAGAI isu kesehatan ditanyakan 10 anak yang tergabung dalam Reporter Cilik (Repcil) Media Anak terbaik kepada Menteri Kesehatan, Nila Moeloek, kemarin. Wawancara eksklusif dilakukan di Gedung Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta Selatan, itu bertepatan dengan Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli.

Dengan penuh percaya diri, para Repcil pun melontarkan beberapa pertanyaan seputar kesehatan anak, termasuk di antaranya masalah stunting, kecukupan jumlah dokter di Indonesia, hingga cara membedakan obat asli dan palsu yang marak beredar di masyarakat.

"Stunting itu biasanya diditandai dengan tidak sesuainya tinggi badan dengan usia anak. Di usia 10 tahun biasanya tingginya harus 130 cm. Sayangnya, bukan hanya pertumbuhan badannya yang terhambat, tapi kecerdasan otaknya pun terhambat," kata Nila.

Dalam sesi wawancara selama 1 jam itu, Repcil Retno Aninditha dari Highscope Indonesia menanyakan mengenai kesehatan mata pada anak yang dikaitkan dengan masifnya penggunaan gadget yang tidak terkontrol. "Sehubungan dengan Hari Anak Nasional dan ibu adalah dokter spesialis mata, anak sekarang memakai kacamata tebal karena penggunaan gadget, apakah ada cara memperbaiki kembali mata tersebut? Apa pesan ibu agar anak-anak bisa menjaga kesehatan matanya?" kata Repcil yang akrab dipanggil Ditha ini.

Menteri Nila pun menjelaskannya dengan mengibaratkan seperti kaki yang lelah dipakai untuk berjalan, mata pun sama. "Otot-otot di sekitar mata menggenggam dan membuat mata lonjong. Semakin lonjong semakin minus" katanya. Ia menambahkan, gadget memang diperlukan, bahkan memiliki beragam hal positif, tetapi tetap harus dibatasi penggunaannya.

Pada kesempatan itu, Menkes berpesan kepada peserta Reporter Cilik agar rajin belajar, makan makanan sehat untuk menunjang kecerdasan. "Kita harus hargai Tuhan yang telah memberikan sumber daya alam yang melimpah, makanlah makanan sehat hingga jadi pintar karena untuk cerdas dimulai dari tubuh yang sehat," pungkas Menteri Nila. (Wan/H-1)