Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Biaya Referensi Umrah Rp20 Juta

(Dhk/H-3)
28/12/2017 01:15
Biaya Referensi Umrah Rp20 Juta
(MI/Siswantini Suryandari)

KEMENTERIAN Agama (Kemenag) menyatakan penyusunan regulasi untuk memperbaiki penyelenggaraan ibadah umrah sudah memasuki tahap finalisasi. Salah satu yang diatur yakni harga referensi pelaksanaan ibadah umrah di biro perjalanan ditetapkan sekitar Rp20 juta.

“Pembahasan yang muncul terfokus pada angka (biaya referensi), berkisar Rp20 juta atau di bawahnya. Ini sedang kita kaji terus karena masih ada berbagai masukan. Kita berharap benar-benar mendapat harga referensi yang pas,” kata Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Muhajirin Yanis saat dihubungi, Rabu (27/12).

Bersamaan dengan pembahasan harga acuan tersebut, sambung Muhajirin, pihaknya juga tengah merevisi Peraturan Menteri Agama No 18/2015 yang di dalamnya mengatur standar pelayanan minimal (SPM) penyelenggaraan umrah.
Peraturan menteri tersebut mengatur beberapa poin antara lain sistem perjalanan, akomodasi hotel, dan makanan jemaah. Perbaikan aturan soal SPM, menurut Muhajirin, diperlukan sebagai basis penetapan harga referensi.
“Keputusan tentang harga referensi harus didahului dengan penetapan keputusan menteri tentang SPM. Paling lambat selesai Februari 2018,” imbuhnya.

Muhajirin menegaskan penyusunan regulasi itu bertujuan memperbaiki sistem penyelenggaraan ibadah umrah dan mencegah terulangnya penipuan terhadap jemaah umrah seperti yang dilakukan biro perjalanan First Travel.
Di sisi lain, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin sepulang dari pertemuan dengan Menteri Haji Arab Saudi Mohammad Saleh Bin Taher Banten menyatakan pihaknya mengusulkan sejumlah permintaan untuk meningkatkan kualitas pelayanan haji tahun depan.
Salah satunya agar proses keimigrasian terhadap jemaah yang meliputi pengecekan sidik jari, foto diri, pemindai­an paspor, dan lainnya bisa dilakukan di Indonesia. Selama ini, proses keimigrasian itu dilakukan saat jemaah tiba di Bandara Madinah atau Jeddah.
“Agar jemaah tidak terlalu lama menunggu di kedua bandara tersebut,” kata Menag. (Dhk/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya