Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Pemerintah Siapkan 21,7 Juta Hektar Lahan untuk Kurangi Kesenjangan

Achmad Zulfikar Fazli
14/3/2017 15:15
Pemerintah Siapkan 21,7 Juta Hektar Lahan untuk Kurangi Kesenjangan
(ANTARA)

PEMERINTAH telah menyiapkan sekitar kurang lebih 21,7 juta hektar konsesi lahan yang akan diberikan kepada masyarakat, tanah adat, koperasi, hingga pondok pesantren untuk mengatasi kesenjangan. Konsesi lahan itu telah disiapkan oleh Kementerian Kehutanan dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang atau Badan Pertanahan Nasional.

"Yang jelas saat ini telah siap di Kementerian kehutanan 12,7 juta hektar. Kemudian di Kementerian BPR ada kurang lebih 9 juta hektar," kata Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (14/3).

Namun, Jokowi tak tahu secara rinci kapan pembagian itu akan selesai dilakukan. "Selesainya kapan? Silakan tanya ke menterinya," ucap dia.

Masalah konsesi lahan ini jadi pembahasan antara Presiden dan pimpinan lembaga negara dalam silaturahim di Istana Merdeka. Ini merupakan salah satu cara mengurangi kesenjangan sosial ekonomi di Indonesia dengan melakukan redistribusi aset dan reforma agraria.

Dalam kesempatan berbeda, Wakil Ketua DPR Fadli Zon mendukung reformasi agraria yang dicanangkan oleh pemerintah. Pasalnya, itu merupakan amanat dari Undang-undang. "Tetapi tolong dilaksanakan dengan benar," ucap dia.

Ia pun meminta Presiden bertanya ke menteri terkait untuk memastikan konsesi lahan tersebut benar tersedia. "Ini Presiden perlu periksa menteri-menterinya. Bener enggak ada yang mau dibagi-bagi. Jangan nanti kecele. Ternyata (yang) mau dibagi enggak ada, enggak signifikan," kata dia.

Ia mengaku telah mengingatkan Presiden akan hal itu. Sebab, kata dia, DPR seringkali mendukung program pemerintah tetapi ujungnya batal.

"Itu kan angka-angka yang fantastis. Di mana barangnya itu? Setahu saya, sudah banyak dibagi-bagi tuh lahan perhutanan itu, menjadi perkebunan dan lain-lain," pungkas dia. MTVN/OL-2



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya