Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
PANDEMI covid-19 bukan saja melumpuhkan berbagai sektor kehidupan, melainkan juga turut melahirkan kebiasaan baru di tengah masyarakat. Perubahan patau kebiasaan baru itu terjadi di sektor pariwisata Indonesia. Guna mencegah penyebaran virus korona dan memastikan wisatawan merasa aman, semua tempat wisata tetap akan mengedepankan protokol kesehatan.
Implementasi prinsip tersebut nantinya akan diterapkan pada seluruh destinasi di Indonesia. Adapun 4 prinsip utama yakni bersih, aman, sehat, dan prolingkungan.
Baca juga: Kemenparekraf Susun Langkah Percepatan Pemulihan Pariwisata
"Di tengah pandemi covid ini terjadi perubahan mindset (prinsip) di samping premium tourism juga mengedepankan protokol kesehatan yang diimplementasikan di seluruh industri dan pariwisata," kata Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Surana saat webinar Ised Dialogue Forum 2020 bertajuk Promosi Peluang Kerja Melalui Model Bisnis Inklusif pada Sektor Pariwisata di Lombok yang diadakan Kementerian PPN/ Bappenas, Senin (9/11).
Sebelum wabah covid-19 pun sebetulnya wisata Indonesia sudah dibentuk sebagai wisata yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Oleh karena itu Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mempromosikan premium tourism, yakni lebih mengandalkan kunjungan yang berkualitas tetapi lebih banyak mengeluarkan pengeluaran di Indonesia, termasuk durasi tinggal yang lebih lama.
"Bila diilustrasikan maka 2 wisatawan yang tinggal 10 hari di Indonesia dengan 10 wisatawan tinggal 2 hari perbedaanya jauh sekali baik dari sustainability dan pemasukan berbeda," ungkap Surana.
Untuk mewujudkan wisata yang bertanggung jawab dan berkelanjutan pemerintah berkolaborasi dengan proyek Inovasi dan Investasi untuk Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan yang Inklusif (Ised) dengan melakukan pengembangan SDM dan membina desa-desa mandiri untuk berperan menjadi enterpreneur.
"Pengembangan SDM pada dasar untuk industri melalui pelatihan berbasis kompetensi dan adanya program sertifikasi profesi dan pengembangan SDM juga masuk pada kerangka pemberdayaan masyarakat," jelas Surana.
Sehingga melibatkan proyek dari Ised, seperti memberikan pelatihan dan pemahaman kepada masyarakat yang menjadikan pengusaha untuk memanfaatkan kondisi yang ada dengan memberikan pelayanan prima.
"Sehingga SDM menjadi tuan rumah di desanya sendiri serta berperan aktif di dalamnya. Di samping itu juga ada memperkenalkan program inspiring yakni tokoh-tokoh desa yang berhasil untuk dijadikan video sehingga menjadi inspirasi," ungkapnya.
Surana juga mengungkapkan bahwa pemerintah juga memilik program untuk memajukan desa-desa kreatif dengan cara merekrut tokoh anak muda yang kreatif yang memiliki jiwa enterpreneur yang mampu menularkan ilmunya ke desa-desa. Sehingga warga desa bisa terpacu dan mengembangkan dirinya.
"Oleh karena itu, proyek Ised ini akan kami teruskan karena hasilnya cukup bagus, jika tidak proyek Ised telah meninggalkan inisiasi di desa wisata untuk bisa dikemaa dengan inisiatif sehingga didaerah lain akan diterapkan dengan dipadu oleh kearifan lokal," pungkasnya.
Dari proyek tersebut sebanyak 418 orang yang mayoritas anak muda telah mendapatkan pekerjaan. Sebanyak 1.400 orang menerima manfaat dari pelatihan peningkatan kemampuan kerja.
Proyek Ised telah berjalan dari tanggal 1 Juli 2017 sampai 30 Juni 2021 dengan kerja sama 96 kelompok pemangku kepentingan, yang terdiri dari 6 institusi pemerintahan, 73 institusi sektor swasta, 3 komunitas masyarakat lokal, 9 institusi TVET dan akademisi, serta 5 asosiasi. (Iam/A-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved