Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
KEGIATAN industri di Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), masih terus berjalan pascagempa dan tsunami yang melanda Kota Palu dan Donggala, Sulteng, Jumat (27/9) pekan lalu.
Pasalnya, lokasi salah satu pusat industri di Sulawesi tersebut berada cukup jauh dari daerah bencana sehingga dampak yang ditimbulkan tidak terlalu signifikan.
“Kegiatan pasti terdampak, tetapi tidak terlalu signifikan. Kegiatan industri (di Morowali) masih tetap berjalan,” ungkap Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Kamis (4/10).
Satu kawasan industri yang memiliki jarak lebih dekat dengan lokasi bencana, yakni Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu, mengalami dampak cukup signifikan.
Namun, menurut Airlangga, investasi yang ditanamkan di Palu belum terlalu besar sehingga tidak begitu mengkhawatirkan.
Ia juga belum dapat membeberkan potensi kerugian pada sektor industrial akibat bencana alam tersebut. Bagi pemerintah, saat ini yang terpenting harus dilakukan ialah terus melaksanakan proses evakuasi dan memulihkan trauma para korban bencana.
Sekretaris Dewan KEK Enoh Suharto Pranoto menambahkan tidak ada kerusakan yang cukup parah di KEK Palu. Hanya ada beberapa bangunan seperti kantor administrasi yang mengalami keretakan. Adapun kondisi pabrik-pabrik yang terba-ngun di kawasan tersebut masih aman.
Meski begitu, kata dia, kondisi infrastruktur pendukung seperti pelabuhan, bandara, dan akses jalan yang rusak akan membuat kegiatan industri terhambat.
Pasokan listrik
Sementara itu, hingga kemarin PLN sudah berhasil mengalirkan listrik dari PLTA Poso melalui Gardu Induk Silae sehingga di Kota Palu PLN sudah memiliki daya mampu pasok listrik yang dapat mencapai 26 Mw. Selanjutnya, PLN saat ini masih terus memilah distribusi listrik berdasarkan kondisi transmisi.
“Setelah melakukan perbaikan jaringan transmisi 150 kV, PLN berhasil mengoperasikan GI Silae kapasitas 60 MVA untuk menyalurkan listrik dari PLTA Poso melalui GI Sidera ke Palu. Hingga kini sudah ada lima gardu induk (GI) yang bertegangan, yaitu GI Sidera, GI Tipo, GI Pasangkayu, GI Tentena, dan GI Poso,” ungkap Direktur PLN Regional Sulawesi Syamsul Huda dalam keterangan resminya, Kamis (4/10).
Selain pasokan listrik, pemerintah pun telah mengamankan pasokan bahan bakar minyak (BBM) di Kota Palu. Pertamina mendatangkan lebih dari 11 juta liter BBM di Kota Palu melalui TBBM Donggala.
VP Corporate Communication PT Pertamina Adiatma Sardjito menerangkan pengiriman BBM dilakukan menggunakan kapal tanker melalui jalur laut dari Balikpapan, Kalimantan Timur, selama tiga hari ke depan sampai 5 Oktober 2018.
Pada sisi lain, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan dana pinjaman kredit di lokasi terdampak bencana gempa dan tsunami di Palu, Donggala, dan Parigi Moutong sebesar Rp16,2 triliun.
“Ini total kredit ya, bukan (kredit) yang terkena dampak bencana. Kita sedang menghitung berapa yang terdampak. Nanti masing-masing bank yang bisa me-restrukturisasi,” ungkap Ketua Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso di Gedung OJK, Jakarta, kemarin. (Cah/Aya/E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved