Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Kucuran Investasi Lahirkan Inovasi

Ghani Nurcahyadi
08/1/2018 08:25
Kucuran Investasi Lahirkan Inovasi
(ANTARA/ARIF FIRMANSYAH)

PERDAGANGAN elektronik (e-commerce) di Indonesia diprediksi terus menggeliat pada tahun ini. Hal tersebut dapat dilihat dengan investasi di bidang tersebut yang terus tumbuh.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menilai salah satu sektor ekonomi yang memiliki potensi strategis untuk dikembangkan yaitu e-commerce.

Dalam catatannya, perdagangan elektronik memberikan investasi lebih dari US$5 miliar pada 2017.

"Itu sudah separuh dari investasi di sektor migas pada tahun lalu. Jadi nilai dan pertumbuhannya tinggi sekali," tutur Thomas seusai rapat terbatas mengenai investasi dan perdagangan bersama Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (5/1).

Menurutnya, pertumbuhan e-commerce dapat mencapai 50%-80% setahun. Pemerintah berencana mengundang investor di bidang e-commerce, baik dari Silicon Valley Amerika maupun Eropa dan Jepang serta Tiongkok.

Sejatinya agresivitas dua raksasa e-commerce asal Tiongkok, seperti Alibaba dan Tencent, di Asia Tenggara telah menjadikan platform e-commerce punya modal cukup untuk menciptakan inovasi ke masyarakat.

Inovasi dalam bentuk fitur dan proses pembayaran dalam platform e-commerce menjadi andalan dalam menangkap gairah generasi digital yang gandrung terhadap internet untuk melakukan segala sesuatu.

Hal itu diakui General Manager Fave Indonesia Yew Wai Kong. Menurutnya, penetrasi internet melalui perangkat bergerak yang semakin meningkat seiring penetrasi kartu kredit belum signifikan di Indonesia mendorong pola pembayaran layaknya dompet elektronik (e-wallet) di sejumlah platform menjadi krusial.

Fave yang merupakan rebranding dari Groupon kini menyiapkan inovasi tersebut berupa Favepay.

"Tapi, ini bukan seperti wallet.Ini merupakan solusi berupa potongan harga yang disubsidi merchant. Potongan atau cashback tersebut hanya bisa digunakan di satu merchant dan hanya bisa dengan kartu debit atau kredit," katanya.

Pengiriman

Persaingan penawaran kepada konsumen juga kian kaya.

Misalnya, tawaran potongan harga, jadwal promo tanggal tertentu yang semakin banyak, dan promo jasa pengiriman.

Salah satu promo dari sisi jasa pengiriman dilakukan Shopee yang terkoneksi dengan Tencent.

Platform asal Singapura tersebut menawarkan gratis ongkos kirim barang yang dibeli.

Dengan promo itu, sekitar 40% dari pendapatan kotor nilai penjualan (gross merchandise value) Shopee yang mencapai US$5 miliar berasal dari Indonesia.

"Melihat hasil tersebut dan capaian di Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2017 yang mencatat kenaikan enam kali lipat dibanding 2016, Shopee masih akan terus ekspansi di pasar Indonesia. Caranya dengan menampilkan sejumlah inovasi, memperbaiki tampilan muka, dan fokus di layanan customer to customer (C2C)," kata Chris Feng, CEO Shopee.

Industri jasa pengiriman pun terciprat berkah e-commerce.

Ini terbukti lewat tingkat pengiriman barang dari transaksi e-commerce yang terus meningkat.

Direktur Pelaksana PT Citra Van Titipan Kilat (TIKI) Tomy Sofhian meyakini pengiriman barang dari e-commerce akan terus meningkat pada tahun ini.

Karenanya, pihaknya menyiapkan sejumlah inovasi seperti kembali meluncurkan layanan jemput daring atau Jempol.

Layanan ini menjemput barang secara gratis ke tempat pelanggan yang akan mengirimkan barang dengan TIKI.

"Untuk e-commerce juga rencananya kami meluncurkan TIKI-Ku. Layanan ini berguna agar penyedia bisnis daring yang biasa kirim barang sampai ratusan per hari tidak perlu repot ketik ulang alamat," kata Tomy.
TIKI juga sudah memulai pembicaraan dengan platform ojek daring yang menyediakan layanan kiriman kilat antarkota. (Ant/S-4)




Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya