Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
PT Telkom Indonesia (persero) Tbk (Telkom) terus berupaya meningkatkan penetrasi internet broadband, khususnya pada segmen pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Terakhir, Telkom menghadirkan dua produk yakni Wifi Corner 2.0 (WiCo) dan Wifi Station. Vice President Enterprise Business Development Telkom Dudy Effendi mengatakan produk WiCo ialah warung internet (warnet) zaman now.
Jika dulu pemilik warnet harus menyediakan komputer, kini pemilik atau pelaku UMKM hanya menyediakan tempat bagi orang-orang untuk berinternet sambil berjualan makanan. “Kami melihat ada peluang bisnis yang bisa dibagi dengan pelaku UMKM. Jika punya rumah makan, warung, atau kafe, bisa dipasang WiCo. Nantinya untuk voucer yang terjual kita bagi, saat jual 500 voucer kita kasih ke pengusaha WiCo 30%, Telkom 70%. Tapi kalau jual di atas 500 voucer, dari kenaikan itu kita kasih 50%,” ungkap Dudy saat menjelaskan kedua produk tersebut, di Jakarta, Rabu (27/12).
Telkom memberi keleluasaan bagi pelaku UMKM untuk menetapkan voucer dengan harga pokok minimal Rp3.500 untuk 2 jam pemakaian internet. Ia menyebutkan keuntungan memakai WiCo 2.0 ialah ke-stabilan internet karena berbasis jaringan fiber optic. Ia pun menargetkan WiCo 2.0 bisa menggaet 40 ribu UMKM yang memiliki izin usaha pada 2018. “Untuk WiCo satu venue kami asumsikan Rp1 juta revenue-nya. Kalau 40 ribu, berarti Rp40 miliar target pendapatan kami.”
Mengenai produk WiFi Station, ia mengatakan produk itu untuk pelaku usaha menengah ke atas yang butuh akses internet bagi karyawan dan pelanggan, termasuk instansi pemerintah, kampus, dan restoran. Dudy menyebut Wifi Station terbagi atas beberapa bandwidth. Untuk 20 Mbps dipatok Rp470 ribu per bulan, 50 Mbps Rp950 ribu per bulan, dan 100 Mbps Rp1,5 juta per bulan. “Untuk target Wifi Station lebih banyak, kami patok 111 ribu pelanggan pada 2018.” (Nyu/E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved