Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Pelayanan Bongkar Muat Lancar

Cahya Mulyana
04/8/2017 04:11
Pelayanan Bongkar Muat Lancar
(ANTARA/Sigid Kurniawan)

PENGALIHAN layanan jasa pelabuhan dari Jakarta International Container Terminal (JICT) ke terminal lain di Pelabuhan Tanjung Priok, selama mogok kerja dilakukan Serikat Pekerja (SP) JICT, berhasil membuat kondisi arus barang dan kapal di Tanjung Priok berjalan lancar.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Tonny Budiono mengatakan sejak Rabu (2/8) hingga kemarin siang aktivitas bongkar muat 20 kapal sudah dialihkan ke terminal lain di Pelabuhan Tanjung Priok, yaitu di Terminal Koja (7 kapal), Terminal NPCT-1 (6 kapal), Terminal 3 (5 kapal), dan Terminal MAL (2 kapal).

"Selama ada aksi mogok kerja, kami telah menyiapkan Terminal Peti Kemas Koja, Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, New Port Container Terminal 1 (NPCT-1), dan Terminal MAL untuk membantu pelayanan jasa kepelabuhanan sehingga pelayanan bongkar muat tidak terganggu," kata Tony.

Terminal Peti Kemas Koja akan menjadi operator pengganti sementara untuk pengoperasian 300 meter dermaga utara JICT dan bisa diperpanjang menjadi 720 meter jika diperlukan.

"JICT telah membuat perjanjian kerja sama dengan Koja untuk pengoperasian dermaga utara JICT, termasuk lapangan penumpukan karena JICT dan Koja memiliki satu sistem operasi," ujar Tonny.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengimbau SP JICT tidak melanjutkan aksi demo dan memilih jalur musyawarah dengan pihak perusahaan dalam menyampaikan aspirasi.

Pihaknya juga mengingatkan SP JICT tidak meminta tuntutan yang berlebihan, atau di luar kuasa PT JICT, supaya tidak ada pihak yang merasa terbebani atau dirugikan.

"Saya prihatin dengan kejadian itu. Saya minta SP JICT membicarakan dengan pemberi kerja atau perusahaannya. Kalau itu tidak memenuhi unsur, seharusnya SP tidak demo," ujar Budi

Menteri BUMN Rini Soemarno mengaku tidak mengerti dengan sikap SP JICT yang ngotot melakukan demo.

"Sebenarnya kalau dilihat dari sisi pendapatan, pekerja JICT itu pendapatannya sangat-sangat tinggi daripada pekerja di Terminal Koja. Saya masih enggak ngerti kenapa harus demo," tukas Rini.

Pengosongan Area JICT

Direksi JICT membantah tuduhan pengusiran pekerja di area kerja. Pengosongan area kerja dari unsur pekerja merupakan upaya sterilisasi karena rencana mogok kerja yang akan dilakukan SP JICT.

"Keputusan untuk mengosongkan area pelabuhan JICT merupakan keputusan bersama yang sudah di koordinasikan kepada Dinas Tenaga Kerja, Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, dan aparat kepolisian," Wakil Direktur Utama PT JICT Riza Erivan.

Keputusan tersebut dilakukan untuk kepentingan keamanan dan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan serta semata-mata untuk melindungi aset perusahaan yang juga merupakan aset negara.

"Jika situasi sudah kondusif, direksi akan membuka kembali kegiatan kantor seperti biasa dan bagi yang ingin bekerja dipersilakan memberikan pernyataan tertulis," ujar Riza.

Dalam perkembangannya, ternyata tidak semua karyawan JICT ikut dalam aksi mogok.

Hingga kemarin sore, ada lebih 200 kar yawan yang menandatangani surat pernyataan untuk tidak ikut dalam aksi mogok.

"Direksi mengapresiasi sikap pekerja yang supportif dan mendukung operasional perusahaan berjalan baik,"ujar Riza.

(Tes/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya