Nestapa Akibat Kemarau

AIR adalah sumber kehidupan. Setiap makhluk hidup pasti membutuhkan air sebagai salah satu elemen penting dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kita yang tercukupi air setiap hari bahkan sepanjang tahun, tentunya tiada pernah menjadi beban.

Memasuki musim kemarau saat ini, mari kita tengok saudara-saudara kita yang tinggal di wilayah Lombok Timur, Situbondo, Grobogan, Bantul, Serang, dan sejumlah wilayah lain. Mereka tengah berjibaku sepanjang hari mencari sumber air bersih untuk kebutuhan minum, masak, mandi, cuci, kebutuhan hewan ternak, dan sawah atau ladang mereka.

Mereka harus berjalan berkilo-kilometer atau bolak-balik menggunakan sepeda atau motor untuk mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari. Kondisi itu sudah mereka lakukan sejak 2 bulan lalu, mencari dan mencari air untuk hidup karena sumber air di daerah mereka mengering.

Baca juga : 53 Titik di Kabupaten Bogor Kekeringan, BPBD Distribusikan 410 Ribu Liter Air Bersih

Keresahan juga dialami para petani. Mereka khawatir tanaman padi atau jagung dan palawija lainnya gagal panen akibat kemarau panjang yang hampir selalu terjadi dan terulang setiap tahunnya.

Pemerintah pun sudah berupaya mengatasi itu dengan membangun 51 bendungan atau waduk di berbagai wilayah Tanah air, dari 61 yang ditargetkan Presiden Joko Widodo. Tujuannya tentu untuk mengatasi kesulitan air bagi lahan pertanian, juga bagi kehidupan masyarakat sekitar. Namun, kekeringan masih menjadi mimpi buruk yang menjadi kenyataan.

Bantuan dari pemerintah maupun swasta lewat penyaluran air bersih menggunakan truk tangki sangat membantu masyarakat. Pendistribusian air bersih yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) ke wilayah-wilayah yang mengalami kekeringan, misalnya, sangat menolong warga untuk tetap sehat. Sebab, sebagian warga sudah nekat menyerok air kotor dari sungai ataupun kali yang mereka endapkan untuk kebutuhan masak dan minum. (M-3)