Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DIAWALI dengan sebuah relief di Piramida Mesir yang berusia 7.000 tahunan, buku ini mengantarkan kita pada sebuah peradaban mengenai pangkas rambut. Pada relief tersebut diperlihatkan seorang raja yang tampak seperti Firaun ditemani perias wajah dan rambut. Relief itu menunjukkan bahwa penataan diri sebenarnya sudah berlangsung sejak lama dan terjadi sangat panjang pada sejarah peradaban manusia.
Selain di Mesir, relief serupa juga tampak persis tertanam di dinding Candi Borobudur yang sudah berada di tempat itu pada kisaran abad ke-7 Masehi. Dalam relief itu terdapat seorang pria yang mengenakan kain pada bagian pinggang dan sedang memotong sendiri rambutnya dengan sebuah pisau atau lebih mirip keris. Dibawah pria tersebut, terdapat empat orang perempuan tengah bersimpuh sembari memegangi baki yang berisikan keperluan yang dibutuhkan pria tersebut.
Selain kedua peradaban tersebut, buku ini pun menggeser peradaban rambut ini ke zaman Yunani, Romawi, India, Tiongkok, dan masih banyak negara lainnya yang menjadi pembahasan mengenai sejarah peradaban rambut di dunia. Setelah berkeliling dunia melalui narasi yang dibubuhkan dalam pembukaan buku ini, pembaca pun akan ditarik untuk melihat jejak juru cukur di Indonesia.
Pembahasan awal tentu saja dokumentasi foto zaman kolonial Belanda, karena masa itu merupakan sejarah panjang peradaban Indonesia. Dokumentasi foto milik Koninklijk Instituut Taal Landen Volkenkunde(KITLV) dan Royal Netherland Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies menjadi sebuah bukti sejarah juru cukur di Indonesia di beberapa kota besar mulai dari periode 1911 hingga 1930-an.
Mulai dari kegiatan orang-orang Madura yang mencukur rambut di tepi jalan Kota Surabaya, kehadiran Barbershop Shin Hua di Kembang Jepun, dan juru cukur rambut asal ‘Negeri Tirai Bambu’ di Medan merupakan juru cukur tertua yang dapat dilacak buku ini. Tentunya, perihal juru cukur tak dapat dilepas dari Garut, karena pada saat ini pun kebanyakan orang Garut memang berprofesi sebagai juru cukur. Dan rupanya benar, dalam buku ini pun terdapat penjelasan bahwa awalnya tradisi keluar kampung yang dilakukan warga Garut erat kaitannya dengan pemberontakan DI/TII.
Setelah melihat bagaimana perkembangan juru cukur di Indonesia. Kini, buku ia mengulas mengenai alur waktu barbershop di dunia yang diawali di Makedonia. Secara ringkas dan hanya perlu membaca 6 halaman, pembaca akan menemukan bagaimana alur waktu yang terjadi pada barbershop di dunia yang diakhiri dengan abad ke-21 saat potongan rambut ala David Beckham menjadi idaman para pria.
“Kini, satu dekade berlalu dari masa-masa Beckham tampil sarat pesona di panggung dunia, tindak tanduknya itu pun memunculkan tren tersendiri bagi para pria pesolek. Mereka tetap ingin terlihat jantan, namun sekaligus menyenangkan. sedap dipandang mata oleh wanita,” kutipan dari halaman 44.
Pangkas rambut Nusantara
Kini, tibalah pada inti buku ini yaitu perjalanan untuk menyusuri pangkas rambut yang berada di Nusantara. Dari Aceh hingga Papua, merupakan perjalan panjang yang ditempuh dua kakak beradik ini. Cerita dimulai dari Papua dengan bab yang diberi judul Orang-orang Rambut Lurus.
Tropic Barbershop di Jayapura, merupakan tempat destinasi utama dalam buku ini. Tropic Barbershop dipilih bukan tanpa alasan, karena tempat ini bisa dikatakan sebagai perintis barbershop berkonsep modern di Papua. Pemilik barbershop ini yaitu Ishaq yang baru berumur 26 tahun merupakan pionir bagi barbershop yang kini tengah tumbuh di daerah ujung Timur Indonesia tersebut. Dalam bab ini diceritakan bagaimana Ishaq berusaha dengan jerih payahnya dan berujung pada kesuksesan saat ini.
Setelah dari Papua, perjalanan lalu berlanjut ke kota sungai yaitu Banjarmasin. Pada bagian ini, buku ini membahas Chat Barbershop yang berada di Jalan Cempaka Besar No.7, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Cerita lalu beralih ke Makassar, di sana terdapat seorang juru cukur yang bertato dan berusaha melepas stigma mengenai tato yang menjadi citra buruk di masyarakat, cara yang ia lakukan salah satunya melalui pangkas rambut.
Selanjutnya buku ini mengantarkan pembaca ke Manado, Surabaya, Madura, Malang, Jakarta, Sumatra, dan berakhir di Aceh. Kebanyakan dari berbagai tempat barbershop yang dituju kedua kakak beradik ini, semuanya memiliki cerita dan pengaruh yang besar bagi peradaban rambut di Indonesia.
Buku ini, bisa dikatakan sebagai penelusuran sekaligus pembelajaran bagi para juru cukur di Indonesia. Penulis mendapati mereka para pendahulu pelaku industri barbershop merupakan pembelajar autodidak. Ada sebuah pola yang terbalik dari skema yang terjadi pada masa lampau dengan saat ini, di mana dahulu diawali dengan adaptasi dilakukan untuk bertahan hidup, kemudian mereka harus belajar seni memotong rambut dan terakhir mereka yang bertahan akan bisa melayani pelanggan dengan baik.
Skema ini sangat berbalik jika dilihat dengan kondisi saat ini, yakni tempat yang nyaman merupakan hal paling penting untuk memulai. Setelah itu barulah pembelajaran dilakukan dan terakhir mereka harus beradaptasi dengan perkembangan zaman yang sangat cepat ini. Tiga hal tersebut merupakan faktor utama dan inti dari sebuah perjalanan yang dilakukan penulis buku ini.
Berbagai macam tradisi memotong rambut pun tertanam jelas dalam buku ini, yakni memotong rambut pun banyak alasan dan kewajiban yang dilakukan. Seperti memotong rambut setelah menyelesaikan ibadah haji, memotong rambut pada Kamis, tidak merapikan rambut anak sebelum pembaptisan di Manado, tidak memotong rambut selama istri hamil sembilan bulan di Bali, dan masih banyak lainnya yang terdapat dalam buku ini. Bisa dikatakan bahwa tujuan terciptanya buku ini ialah menjaga tradisi tersebut tetap utuh meskipun zaman semakin menggerus peradaban, tradisi, dan kebudayaan manusia. (M-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved