Sensasi Pesta Bola Tanpa Alkohol di Qatar

PENONTON Piala Dunia 2022 Qatar mengakui ada suasana yang berbeda ketika alkohol dilarang di dalam stadion. Umumnya mereka menganggap hal baik karena lebih ramah dan aman dalam menonton. Tidak ada penonton yang lepas kendali dan mengganggu penonton lain karena mabuk pengaruh alkohol.

Penjualan minuman beralkohol di stadion Piala Dunia 2022 Qatar dilarang dua hari sebelum pembukaan. Keputusan itu setelah tarik ulur kebijakan yang cukup alot antara pemerintah setempat dan FIFA. Bir hanya tersedia di zona khusus di sekitar area Piala Dunia yang ditentukan dan di beberapa hotel.

"Ini telah membawa beberapa hal positif ke Piala Dunia. Perilaku suporter sangat baik, sangat baik karena mereka tidak minum alkohol. Jika kita melanjutkan ini, turnamen ini dapat terus sukses setiap saat," kata suporter Ghana, Assenso Ata Peter menjelang kekalahan timnya diakhir fase grup Black Stars melawan Uruguay beberapa hari lalu.

Sebaliknya, bagi Mike dan Luke, yang berada di Qatar untuk mendukung Australia hanya bisa minum minuman ringan saat mereka menonton pertandingan. Menurut mereka, tidak adanya minuman beralkohol mengurangi suasana di dalam dan di luar stadion.

"Sulit, sulit (tanpa alkohol), pasti menghilangkan atmosfer. Ini berbeda," kata Luke yang memang menyukai minuman beralkohol ini.

"Ini lebih seperti suasana keluarga daripada suasana pesta. Anda punya keluarga, anak-anak, merekalah yang bersorak," tambah Mike.

Beberapa penonton lain menganggap tidak peduli dengan adanya larangan minuman beralkohol di Piala Dunia Qatar. Mereka menganggap tidak ada bedanya karena di negara mereka larangan serupa juga diterapkan.

"Saya benar-benar tidak peduli, saya di sini hanya untuk menonton Cristiano Ronaldo. Aku tidak tahu mengapa dunia mempermasalahkannya," kata suporter dari Lebanon, yang memilih untuk tidak menyebutkan namanya.

Keberhasilan Inggris yang menjuarai Grup B dirayakan pemain tanpa alkohol. Pelatih Inggris Gareth Southgate menjelaskan bagaimana pemain melakukan perayaan, terutama dengan adanya aturan minuman beralkohol.

"Kami punya banyak milkshake di hotel. Semuanya berbeda, kami menerimanya. Para pemain sangat kompak, jadi sampai saat ini kami sangat senang. Tentu saja urusan besar dimulai sekarang," canda Southgate.

Tidak semua orang tentu menerima aturan itu. Sebuah video yang viral di media sosial menunjukkan staf keamanan menyita sebuah wadah minuman berbentuk teropong. Penggemar Meksiko memasukkan bir ke dalamnya, saat mencoba masuk ke pertandingan negaranya melawan Argentina beberapa waktu lalu.

Suporter Inggris telah lama dikaitkan dengan gangguan yang dipicu oleh alkohol. Seperti keributan yang menyebabkan kekacauan di Stadion Wembley, saat Inggris melaju ke final Piala Eropa 2020 pada Juli 2020.

Kepala Polisi di Inggris, Mark Roberts, menyebut perilaku suporter Inggris dan Wales di Qatar sangat baik dan tidak ada penangkapan atau insiden di antara para suporter tersebut di Qatar. Dia mengatakan bahwa suasana pertandingan yang melibatkan Inggris dan Wales bersemangat dan bersahabat.

"Akan salah untuk mengaitkan perilaku baik dengan pembatasan alkohol, tapi saya pikir itu telah membantu sampai taraf tertentu," ujarnya malu-malu mengakui bahwa tanpa alkohol keribuatan suporter bisa diminimalisir. (AFP/Skysports/OL-13)

Baca Juga: Di Piala Dunia 2022, Bir tidak akan Dijual di Dalam Stadion