Tanpa Kompetisi Lokal, Shin Tae-yong Sulit Pilih Pemain

PELATIH timnas U-19 Shin Tae-yong menegaskan dirinya akan kesulitan untuk memilih pemain jika tidak ada kompetisi domestik di Tanah Air. Menurutnya, kompetisi tidak bisa disamakan dengan laga uji coba atau latihan di luar negeri. Dia pun mengatakan tugasnya sebagai pelatih akan sangat sulit jika Liga 1 dan Liga 2 tidak dilanjutkan.

''Ujung dari sebuah kompetisi itu timnas. Di kompetisi resmi, pemain akan mendapatkan atmosfer pertandingan. Ini beda dengan kalau hanya training camp dan uji coba dengan timnas negara lain atau klub,'' ujar Shin dalam laman resmi PSSI, kemarin.

Para pemain timnas U-19 dijadwalkan pulang ke Indonesia pada pekan depan setelah latihan di Kroasia sejak Agustus lalu. Mereka akan dikembalikan ke klub masing-masing.

Shin mengatakan rencana untuk kembali menggulirkan kompetisi tidak dapat ditunda. Kompetisi menjadi bagian utama dari perjalanan suatu tim nasional. Semakin cepat digelar, menurutnya, akan semakin bagus dampaknya bagi kualitas timnas.

''Saya membutuhkan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 diputar lagi untuk bisa memantau secara langsung perkembangan pemain di klub masing-masing. Saya juga bisa memantau jika ada pemain yang bisa dipanggil untuk memperkuat timnas U-19. Kalau tidak ada kompetisi Liga 1 dan Liga 2, bagaimana saya bisa memantau pelaksanaan program yang sudah saya siapkan?'' imbuh Shin.

Di lain pihak, Direktur Utama PT Putra Sleman Sembada (PSS) Marco Garcia Paulo mengatakan, dengan melihat fakta-fakta yang ada, dapat dipastikan hingga Desember mendatang, tidak mungkin kompetisi akan kembali dilanjutkan. Menurut dia, paling realistis kompetisi akan digelar mulai pertengahan Januari 2021 dan merupakan turnamen pemanasan untuk musim baru.

Dari Madura United, salah satu pemain mereka, yakni Bruno Maros, dipastikan tetap akan membela timnya saat ini. Maros yang berasal dari Brasil sebelumnya dikabarkan hengkang. Maros sudah memberikan keterangan bahwa dirinya tetap bersama 'Laskar Sape Kerab'. (Dro/AU/MG/R-3)