Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Tidak Mau Dicap sebagai Tim Pelengkap

Satria Sakti Utama
07/5/2018 01:30
Tidak Mau Dicap sebagai Tim Pelengkap
(AFP/KIRILL KUDRYAVTSEV)

TIM nasional Rusia sejatinya memiliki segudang keuntungan pada Piala Dunia 2018 pada Juni. Alasannya, mereka akan tampil di depan publik sendiri.

Dukungan langsung puluhan ribu penonton di stadion akan membuat ambisi tim tuan rumah menjadi berlipat. Dari faktor ini, Rusia jelas akan mendapatkan keuntungan.

Akan tetapi, jika kans skuat Sbornaya, julukan timnas Rusia, dibicarakan di pesta bola empat tahunan tersebut, tidak sedikit pihak mengecap Rusia hanya sebatas tim pelengkap. Nasib mereka tidak akan berbeda jauh dengan Afrika Selatan di Piala Dunia 2010, terhenti di babak awal.

Rusia disebut tidak memiliki skuat yang memadai untuk bersaing di level tertinggi sepak bola dunia saat ini. Hanya satu atau dua pemain yang menonjol, salah satunya kiper veteran, Igor Akinfeev.

"Kecuali Akinfeev dan satu atau dua pemain lain, saya secara sederhana tidak melihat ada pemain yang lain mampu bermain di level tinggi di turnamen seperti Piala Dunia," kata mantan pelatih Rusia, Oleg Romantsev.

Pengamatan Romantsev mengacu pada performa buruk tim asuhan Stanislav Cherchesov tersebut dalam beberapa bulan terakhir. Rusia tercatat tidak pernah menang dalam lima pertandingan persahabatan beruntun. Terbaru, mereka di taklukkan 0-3 oleh Brasil dan 1-3 oleh Prancis di laga uji coba pada Maret lalu. "Jika kami kalah, itu menunjukkan kami tidak siap untuk bermain di Piala Dunia," ujar anggota Exco Federasi Sepak Bola Rusia (RFU) Andrei Sozin seusai menyaksikan laga uji coba Rusia versus Prancis di Saint-Petersburg Stadium.

Generasi timnas Rusia memang tengah tenggelam sejak berakhirnya era Andrei Arshavin dan Roman Pavlyuchenko. Tidak ada pemain yang menonjol di posisi penyerang.

Terlebih bomber Alexander Kokorin diprediksi absen di Piala Dunia kali ini setelah mengalami cedera lutut parah. Pelatih timnas Rusia Stanislav Cherchesov kini hanya memiliki satu penyerang yang cukup menjanjikan, yakni Fedor Smolov.

Kondisi lebih buruk menimpa lini pertahanan. Duet bek Georgy Dzhikiya dan Viktor Vasin dikabarkan mengikuti jejak Kokorin karena mengalami masalah yang sama.

Hal itu berimbas pada menurunnya kualitas sektor pertahanan. Namun, bek tengah Roman Neustadter tidak sependapat. "Kami akan bermain bersama lebih lama sebelum Piala Dunia. Kami akan menjadi lebih baik lagi," ujar pemain Fenerbahce tersebut.

 

Lolos fase grup

Cherchesov enggan menargetkan pencapaian muluk-muluk bagi tim asuhannya. Meski begitu, mereka juga enggan dicap sebagai tim pelengkap. Lolos dari Grup A akan menjadi tujuan awal. Akan tetapi, Alan Dzagoev dan kawan-kawan harus bersaing merebut dua tiket babak knock out melawan Arab Saudi, Mesir, dan Uruguay.

"Tujuan kami sangatlah jelas. Kami harus lolos kualifikasi untuk babak sistem gugur dan kami akan melihat apa yang terjadi selanjutnya," tegas pelatih berusia 54 tahun tersebut.

Grup A memang bukan merupakan grup neraka. Namun, Rusia tidak akan mudah untuk memastikan diri lolos ke babak selanjutnya.

Satu tiket amat mungkin akan menjadi milik Uruguay yang dilabeli tim favorit. Sementara itu, timnas Mesir dengan Mohamed Salah haram dikesampingkan.

Apalagi the Pharaohs, julukan Mesir, punya ranking FIFA yang lebih baik. Mesir kin menghuni peringkat ke-46, sedangkan Rusia 20 tingkat di bawah mereka.  (AFP/FIFA/Sat/R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya