Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Raih Keutamaan Lailatulkadar

Fetry Wuryasti
27/6/2016 00:30
Raih Keutamaan Lailatulkadar
(ANTARA/Rahmad)

SEBAGAI mahkluk yang sempurna, manusia dalam menjalani kehidupan harus berupaya membangun keseimbangan antara kegiatan yang terkait dengan persoalan duniawi dan ukhrawi. Minggu ketiga di bulan Ramadan disebut sebagai fase pengampunan dengan dijanjikannya ada satu malam yang istimewa, yakni lailatulkadar. Di minggu ketiga ini, umat Islam seluruh dunia serempak bersama-sama menyisir dan berharap bisa menggapai lailatulkadar.

“Lailatulkadar sebenarnya banyak sekali riwayat yang menyebutkan pada 10 hari terakhir bulan Ramadan, terutama pada hari atau malam-malam ganjil, umat Islam bersama-sama menyisir, berharap pada malam itu turun lai­latulkadar,” ujar Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat NU, sekaligus Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa pada Sahur Pesan Trend Slank, Minggu (26/6).

Janji Allah SWT, kata Khofifah, pada surat Al Qadr ayat 3, yaitu ‘laylatul qodri khoirun min alfi syahrin’, malam kadar ialah lebih baik daripada seribu bulan. “Jadi bila satu malam kita beribadah dan bertemu lailatulkadar, amal ibadah akan lebih mulia dari 1.000 bulan.”
Keutamaan puasa Ramadan menjadi luar biasa. Pasalnya, Ramadan merupakan bulan yang penuh dengan rahmah, magfirah, dan ampunan. Rasulullah SAW, membagi bulan Ramadan itu menjadi tiga keutamaan.

“Keutamaan puasa Ramadan 10 hari pertama ialah rahmat, awwaluhu rahmah(tun). Alhamdulillah kita sudah lewati itu. Kemudian etape 10 hari kedua, yakni saat Allah SWT menurunkan ampunannya, wa awsathuhu maghfirah. Kita semua sekarang masuk kepada etape 10 hari ketiga, wa akhiruhu itqun min an-nar, saat Allah akan membebaskan kita dari api neraka,” ujarnya.

Ramadan menjadi moment refleksi diri antara lain dapat diselami melalui syair Abu Nawas. Bila memahami syairnya, tentu manusia akan berlomba-lomba melakukan kebaikan dan koreksi bersama dan menjadi lebih baik daripada mereka sebelumnya, sebab orang yang beruntung ialah mereka yang hari ini lebih baik daripada hari kemarin.

“Salah satu yang terkenal Ilaahii last(u) lil firdausi ahlaan. Ya Allah, saya ini sungguh tidak pantas jika menjadi penghuni surga firdausmu. Wa laa aqwaa alaa naaril jahiimi, meski saya meyakini tidak akan masuk firdaus-Mu, tapi hamba juga tidak kuat menahan panas api neraka. Ini satu proses yang harus menjadi refleksi kita bersama,” imbuhnya. Setelah menyadari kesalahan, umat diminta tobat. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun.


Keberkahan

Pada malam lailatulkadar juga disebutkan banyak pahala disebar melebihi hari-hari lain. Terdapat satu malam begitu istimewa pada 10 hari terakhir Ramadan. Setiap muslim dianjurkan meningkatkan ibadah dan amal saleh dalam waktu 10 hari terakhir itu. Salah satu tujuannya agar tidak kehilangan malam lailatulkadar.

Beberapa ciri datangnya lailatulkadar yang menjadi tanda pembeda dengan malam lainnya ialah udara dan angin terasa tenang. Tanda itu didasarkan hadis yang diriwayatkan Ath Thoyalisi.

“Lailatulkadar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar lemah dan tampak kemerah-merahan’. Berikutnya, malaikat menurunkan ketenangan sehingga manusia merasa tenang dan lezat dalam beribadah. “Subuh hari dari malam lailatulkadar matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik.” (HR Muslim). (H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya
Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah