Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
MEMBICARAKAN bank syariah saat ini menjadi hal yang menarik dan dapat terkait dengan beragam hal dan kegiatan.
Bank syariah semakin sering terdengar bermunculan di berbagai wilayah Indonesia.
Semakin banyak perusahaan konvensional membentuk anak perusahaan perbankan dengan sistem syariah.
Meskipun demikian, masih banyak tantangan yang menjadi pekerjaan rumah perbankan syariah guna mendapat perhatian yang lebih besar di Indonesia, negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
Perbankan syariah sebagai lembaga keuangan pada awalnya berkembang secara perlahan.
Namun, seiring waktu berjalan, perbankan syariah semakin menunjukkan perkembangan pesat dan mencapai prestasi pertumbuhan yang tidak kalah bersaing dengan perbankan konvensional.
Secara mayoritas, masyarakat Indonesia adalah muslim, jadi merupakan suatu kewajaran hadirnya bank syariah membawa angin segar bagi masyarakat.
Saat ini, sistem perbankan syariah di Indonesia juga sudah dipantau Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
OJK memberikan pedoman pelaksanaan sistem perbankan syariah dan menawarkan berbagai strategi keuangan guna berjalannya perbankan syariah yang sehat dan berguna bagi masyarakat.
Deputi Komisioner Pengawas Perbankan OJK Mulya E Siregar mengatakan OJK sebagai lembaga pengatur, pengawas, dan pemberi izin pada bank-bank syariah melihat satu hal yang sangat menarik setelah dikeluarkannya Undang-Undang Perbankan Syariah pada 2008.
Sejak itu sampai sekarang, Indonesia sudah memiliki 12 bank umum syariah.
Kemudian, unit usaha syariah dari 26 turun menjadi 22.
Hal itu terjadi karena sebagian unit usaha beralih menjadi bank umum syariah.
Selain itu, total aset perbankan syariah bertumbuh menjadi Rp304 triliun dari sebelumnya Rp37,8 triliun.
"Jadi itu terlihat dari situ, UU Perbankan Syariah membuat suatu pertumbuhan yang sangat signifikan," ujar Mulya.
Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan pelaku industri tersebut agar dapat terus tumbuh dan bersaing.
Tidak hanya di kancah regional, tetapi juga internasional.
Dikatakannya, dalam jangka pendek perlu dilakukan sosialisasi dan edukasi terhadap masyarakat agar lebih paham lagi terhadap perbankan syariah.
Sementara itu, dalam jangka panjang, perbankan syariah harus memahami mekanisme perbankan syariah internasional.
Hal itu guna membuat perbankan syariah di Indonesia setara dengan bank syariah lain yang ada di ASEAN.
Karena kebutuhan
Komisaris Utama Bank Syariah Mandiri Ventje Rahardjo mengatakan perbankan syariah memang merupakan hal yang masih baru di Indonesia dan dunia.
Bank syariah muncul karena adanya kebutuhan masyarakat muslim akan lembaga keuangan yang berbasis syariat, termasuk di Indonesia yang memiliki jumlah penduduk muslim sangat tinggi.
"Kalau melihat dari perjalanannya di Indonesia, mulai BI hingga OJK dukungannya terhadap bank syariah sangat luar biasa. Mereka sangat mendorong pertumbuhan dari perbankan syariah," ungkap Ventje.
Namun, ditambahkan Ventje, hingga saat ini banyak masyarakat belum terlalu mengenal prinsip dan berbagai hal tentang perbankan syariah.
Selain itu, umumnya masyarakat telah terbiasa terlayani oleh bank konvensional sehingga membuat mereka ragu ketika akan memulai untuk menjadi nasabah bank syariah.
"Itu merupakan pekerjaan rumah yang harus dikejar perbankan syariah. Harus terus memperbaiki layanan dan jaringanya serta terus melakukan sosialisasi di masyarakat agar dapat turut menikmati keutamaan dan kenyamanan menjadi nasabah bank syariah. Kami terus berupaya melakukan hal itu untuk masyarakat," tutup Ventje. (Pro/H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved