Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Nuzulul Quran Ajarkan Spirit Bersama

Tosiani
24/6/2016 07:45
Nuzulul Quran Ajarkan Spirit Bersama
(MI/Tosiani)

PERINGATAN Nuzulul Quran yang semarak di berbagai tempat hendaknya dijadikan momentum tepat bagi umat Islam membangun spirit yang kuat untuk bersama-sama elemen masyarakat lainnya membebaskan bangsa dari keterpurukan.

Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sapari, mengingatkan hal tersebut dalam peringatan Nuzulul Quran 1437 Hijriah di Magelang, kemarin.

Sesuai dengan tujuan diturunkan Alquran, yakni petunjuk bagi manusia yang salah satunya agar terhindar dari keterpurukan, ujarnya, umat diajak melakukan evaluasi dan introspeksi dalam proses menuju kehidupan yang lebih baik di berbagai bidang.

Ketika setiap manusia membangun niat kuat untuk membebaskan diri dari keterpurukan, diyakini keterpurukan yang melanda bangsa-bangsa di dunia, termasuk Indonesia, akan bisa diatasi.

Disampaikan beberapa pesan dalam Alquran, seperti perintah untuk membaca (iqra) tidak hanya bermakna individual, tetapi juga kolektif, dalam hal upaya memperoleh akses pendidikan.

"Yang secara kolektif, negara ini melalui para pengambil kebijakan berkewajiban menyediakan akses pendidikan yang layak, adil, dan merata bagi setiap warganya agar terhindar dari kebodohan dan keterbelakangan," ujarnya.

Begitu pula, terkait dengan kepedulian terhadap kaum fakir miskin perlu dimaknai bahwa negara berkewajiban mengatasi keterpurukan dalam hal kemiskinan.

Ia mengemukakan penyebab kemiskinan seperti ketidakadilan, terkait dengan pendapatan dan kepemilikan kekayaan, sedangkan praktik korupsi juga mengakibatkan berkurang anggaran untuk kepentingan publik.

Selain itu, katanya, kerusakan lingkungan mengakibatkan hilangnya ruang publik, khususnya bagi kelompok petani, dalam memanfaatkan sumber daya alam untuk kesejahteraannya.

"Hal-hal seperti itu perlu segera dicarikan solusinya," katanya.

Pada peringatan Nuzulul Quran, di Wonosobo, Bupati Eko Purnomo mengungkap harapan agar melalui momentum ini masyarakat kembali pada tuntunan yang telah diwahyukan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.

"Peringatan turunnya ayat pertama ini selayaknya tidak sekadar dimaknai seremoni, tetapi harus kita pahami agar langkah ke depan semakin lurus sesuai ajaran Rasulullah," kata Bupati.

Selain itu, ada makna lain yang tak kalah penting, yaitu agar manusia tak berhenti belajar.

"Ayat pertama yang artinya bacalah, memiliki makna mendalam, yaitu agar setiap muslim senantiasa belajar sepanjang kehidupannya."


Kehidupan berbangsa

Presiden Joko Widodo pun menyatakan Indonesia saat ini perlu tuntunan Alquran untuk menata kehidupan bangsa Indonesia agar lebih maju, lebih toleran, dan bebas dari kemiskinan.

Pernyataan Presiden tersebut disampaikan saat berpidato dalam Peringatan Nuzulul Quran Tahun 1437 H/2016 M Tingkat Nasional di Istana Negara Jakarta, Selasa (21/6).

Jokowi mengatakan Alquran saat diturunkan untuk mentransformasi bangsa Arab menjadi lebih beradab dan berkemajuan.

Presiden mengakui bahwa Indonesia saat ini belum terlepas dari masalah kemiskinan, masalah ketimpangan sosial, ketimpangan antarwilayah karena dari Sabang sampai Merauke belum terhubung dengan baik.

"Sampai sekarang integrasi ekonomi nasional belum kuat dan belum produktif."

Presiden mengatakan Alquran mengajarkan saling memahami dan saling kerja sama, tolong-menolong dalam semua aspek kehidupan.

"Alquran mengajarkan kita untuk kerja keras, mengubah nasib kita. Alquran mengajarkan untuk belajar ilmu pengetahuan untuk optimistis, untuk kreatif, agar kita bisa menjadi bangsa pemenang sebagai upaya memerangi kemiskinan," katanya. (Ant/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya
Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah