Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Perbanyak Baca Alquran

Melati Yuniasari Fauziyah
23/6/2016 07:30
Perbanyak Baca Alquran
(ANTARA/R. Rekotomo)

DI bulan suci Ramadan ini, umat Islam hendaknya bisa memanfaatkan waktu luang untuk memperbanyak bacaan Alquran. Terlebih di 10 hari terakhir Ramadan atau disebut malam laila­tulkadar, untuk bekal umat Islam sebelum meninggalkan bumi ini.

“Alquran yang turun pada bulan Ramadan sebenarnya surat undangan dan tiket kita untuk pulang kampung ke kampung halaman kita di sana, yaitu di surga. Jadi perbanyaklah membaca Alquran di malam-malam ayat pertama Alquran turun ke bumi ini,’’ tutur Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar dalam tausiah di Masjid Al-Azhar, Jakarta, akhir pekan lalu.

Nasaruddin menyatakan sebenarnya manusia itu mengetahui bahwa dirinya diciptakan Allah SWT di surga, tempat Adam dan Hawa diciptakan. Namun, lantaran tergelincir melakukan kekhilafan akibat godaan iblis, keduanya kemudian jatuh ke bumi penderitaan serta meninggalkan langit kebahagiaan.

Namun, Allah SWT menciptakan manusia dengan penuh cinta. Karena itulah, manusia diundang kembali ke surga. Seperti tertera dalam Surat Al Qadr ayat pertama berbunyi, ‘Innaa anzalnaahu fii lailatil qadr’, yang artinya ‘sesungguhnya Kami telah menurunkan Alquran pada malam kemuliaan’. Di situ, urai Nasaruddin, Alquran yang suci sengaja diturunkan ke bumi, untuk mengembalikan umat manusia di bumi ke langit yang penuh dengan kebahagiaan.

Nasaruddin menyatakan terdapat fenomena studi Islam yang membicarakan rasionalisasi makna Alquran dengan alasan membumikan Alquran itu.

“Namun, jika membumikan saja tidak sanggup, percumalah.’’

Untuk itu, menurut Nasaruddin, di antara keistimewaan 10 hari Ramadan terakhir ialah di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik daripada 1.000 bulan atau dikenal dengan malam al-qadr. Pada malam itu, terdapat banyak pengampunan.


Tingkatkan kualitas

Di sisi lain, lanjut dia, Imam Syafii menyampaikan, “Barang siapa yang mendambakan ketinggian martabat di sisi-Nya hendaklah dia banyak berjaga di malam hari.”

Maka itu, tutur Nasaruddin, bulan suci Ramadan ini merupakan waktu paling tepat untuk meningkatkan kualitas diri untuk naik ke atas (langit) seperti yang Allah SWT sampaikan.

“Semakin tinggi manusia naik ke atas, semakin tinggi pula kesempatan untuk menjadi manusia sejati yang nantinya mendapatkan janji Allah SWT,’’ ungkap Nasaruddin.

Dia juga menganjurkan, selain memperbanyak bacaan Alquran pada 10 hari terakhir Ramadan, umat Islam memperbanyak zikir, berdoa, bersedekah, dan ibadah lainnya. Termasuk ibadah yang menyangkut kesalehan sosial, lebih peduli pada orang tidak mampu dan menghindari perbuatan tercela. “Umat muslim pun diharapkan dapat menampilkan wajah Islam yang ramah dan toleran, dan juga menjauhi segala tindakan kekerasan di kehidupan masyarakat,’’ pungkas Nasaruddin. (S-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya
Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah