Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Persaudaraan Hadapi Tantangan

Indriyani Astuti
17/6/2017 11:40
Persaudaraan Hadapi Tantangan
(Ilustrasi)

UKHUWAH islamiah atau persaudaraan sesama muslim saat ini mendapat tantangan berat karena belakangan sulit ditegakkan.

Sesama umat muslim di Timur Tengah, satu sama lain bermusuhan.

Padahal, Rasulullah SAW mengatakan bahwa seharusnya umat muslim layaknya satu tubuh, dalam satu kesatuan.

Demikian dikatakan oleh Adian Husaini ketika memberikan tausiah di Masjid Al-Azhar Jakarta, Kamis (15/6).

"Kita lihat di Timur Tengah, sesama muslim, sesama ahli sunah, bermusuhan. Itu hal menyedihkan bagi kita semua sebagai bagian dari umat Islam," ujar Adian yang juga merupakan Ketua Dewan Dakwah Islamiah.

Di dalam negeri pun, ujarnya, terjadi hal serupa. Sesama muslim saling mencaci.

Padahal, Rasulullah pernah mengatakan 'Apabila umatku sudah mencaci maki satu dengan yang lain, akan jatuh martabat mereka di hadapan Allah'.

Oleh karena itu, ujarnya, untuk menghindari pertikaian dan memelihara ukhuwah, sesama muslim harus beradab sehingga ketika terjadi perbedaan pendapat tidak lantas saling mencaci maki.

Terlebih caci maki belakang ini lebih mengerikan dan menimbulkan keresahan.

"Bukan hanya di majelis, tapi juga di-upload (media sosial). Yang akhirnya memunculkan kebencian," tegasnya.

Adian mengatakan kewajiban sesama muslim ialah tausiah, dan bukan saling mencaci maki atau menghina.

Jika seperti itu, ujarnya, Allah akan memperhinakan kita.

Oleh karena itu, tuturnya, saat ini begitu berat tantangan yang dihadapi umat Islam dalam mewujudkan ukhuwah islamiah dan mewujudkan umat yang jauh dari saling mencaci maki.

"Karena itu, kita semua harus menyiapkan generasi mendatang yang lebih baik dari generasi sekarang. Salah satu caranya ialah dengan mendidik mereka," kata Adian.

Pendidikan yang ia maksudkan bukan sebatas pendidikan sekolah formal, melainkan pendidikan yang dapat melahirkan generasi yang tidak hanya hebat dalam ilmu, tetapi juga akhlaknya.

Menurutnya, mereka yang berakhlak hebat tahu cara menggunakan ilmu yang didapatkannya dengan benar. "Kebangkitan umat harus melalui satu generasi," ujarnya.

Ukhuwah, lanjutnya, bukan hanya tentang persaudaraan, tetapi juga ada kaitannya dengan perjuangan.

Allah mencintai semua orang mukmin yang berjuang di jalan Allah dalam bentuk barisan yang rapi, bersama-sama.

Umat Islam, tambah Adian, diibaratkan bangunan yang kukuh.

Karena dalam satu bangunan itu kedudukan dan perannya tidak sama, diperlukan perjuangan bagaimana agar umat Islam dapat saling berbagi peran.

Sektor yang dianggap lemah perlu diperkuat.

Ia lalu mencontohkan ukhuwah di sektor pendidikan.

Menurutnya, belum ada pembagian peran yang merata dalam menguasai bidang ilmu tertentu.

Refleksi keimanan

Adian mengingatkan ukhuwah juga merupakan refleksi keimanan.

Artinya, hanya orang-orang yang beriman yang bisa menjalin persaudaraan.

Ia mengakui agar ukhuwah terus kukuh memang berat apabila aspek keimanannya tidak kukuh.

Ukhuwah, tambahnya, juga dapat dijadikan sebagai indikator keberhasilan ibadah puasa di bulan Ramadan ini. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya
Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah