PROGRAM pembinaan karakter berbasis militer bagi siswa yang dianggap nakal kini mulai diterapkan di Jawa Barat. Digagas oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, program ini melibatkan TNI AD dan menempatkan siswa bermasalah di barak militer seperti Rindam III/Siliwangi dan Menarmed 1 Kostrad. Siswa yang dikirim mayoritas terlibat dalam pelanggaran seperti tawuran, bolos sekolah, hingga kecanduan gim daring. Orang tua mendaftarkan anak mereka secara sukarela, dengan harapan pendekatan disiplin militer dapat membentuk karakter lebih baik.

Namun, efektivitas program serupa di berbagai negara menuai perdebatan. Studi menunjukkan bahwa efek “boot camp” bersifat jangka pendek atau low dosage karena kurangnya pendampingan psikologis dan tidak adanya program lanjutan setelah peserta kembali ke lingkungan asal. Pengamat pendidikan juga menilai, solusi militeristik bukan jawaban tunggal bagi kenakalan remaja yang penyebabnya sangat kompleks.