PEKAN Raya Jakarta (PRJ) bukan sekadar ajang pameran, melainkan bagian dari warisan budaya kota yang telah hidup lebih dari seabad. Akar sejarahnya bermula dari Pasar Malam Gambir pada 1898, yang pertama kali digelar untuk merayakan penobatan Ratu Belanda di Batavia. Acara itu menjadi hiburan bergengsi dan tempat berkumpulnya masyarakat dari berbagai kalangan.
Tradisi ini dihidupkan kembali setelah Indonesia merdeka oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin. Pada 1968, ia menggagas PRJ modern pertama yang diselenggarakan di kawasan Monas. Tujuannya adalah untuk mendorong pertumbuhan industri dalam negeri serta menyediakan ruang hiburan rakyat yang murah dan meriah di tengah geliat pembangunan ibu kota.