SEBELUM Revolusi Islam 1979, Iran adalah sekutu dekat Israel. Namun, sejak rezim berubah menjadi Republik Islam, arah politik luar negeri Iran berbalik tajam yakni menempatkan Israel sebagai musuh ideologis utama. Ketegangan di antara keduanya terus membara, bahkan kerap menyerempet konflik terbuka di berbagai front Timur Tengah.

Dari sisi kekuatan militer, Iran unggul dalam jumlah personel dan persenjataan konvensional, terutama di matra darat dan laut. Pasukan Garda Revolusi Islam (IRGC) serta jaringan proksi seperti Hizbullah, milisi Irak, dan Houthi di Yaman memperkuat jangkauan strategis Iran.