Pembunuhan Pilot Selandia Baru oleh KKB Papua Tingkatkan Tekanan Internasional

PEMBUNUHAN Pilot Selandia Baru, Glen Malcolm Conning, oleh kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua dinilai meningkatkan tekanan internasional pada Indonesia terkait isu di Papua.

"Perbedaan dalam perhatian media dan perbincangan publik ketika korban kekerasan oleh KKB adalah warga Indonesia dibandingkan dengan ketika korbannya adalah orang asing, menurut saya juga dapat disebabkan oleh beberapa hal. Misalnya, dampak dan tekanan internasional," kata Pengamat Militer Khairul Fahmi, Kamis, 8 Agustus 2024.

Menurut Khairul, ketika korban adalah warga negara asing (WNA) beritanya sering menjadi perhatian media internasional. Pemerintah negara asal korban, kata dia, juga biasanya terlibat secara langsung, yang bisa menambah tekanan diplomatik terhadap Indonesia.

Baca juga : TNI Tegaskan Tak Tolerir Tindakan OPM Bunuh Pilot Selandia Baru

Menurutnya, semakin besar tanggapan dari institusi-institusi itu, semakin kuat pula liputan media dan perbincangan publik. Hal itu lah yang meningkatkan profil berita pembunuhan warga asing.

Kemudian, pembunuhan terhadap orang asing disebut cenderung lebih mengejutkan bagi publik dan media karena mereka dianggap lebih aman atau di luar target biasa dari pelaku kekerasan di Papua. Padahal, kata Khairul, penting untuk disadari bahwa semua nyawa, baik warga Indonesia maupun asing, sama berharganya.

"Yakni layak mendapatkan perhatian yang setara dalam penanganan kasus-kasus kekerasan," ucapnya.

Baca juga : KKB Pimpinan Egianus Kogoya Diduga Pembunuh Pilot Asal Selandia Baru

Selain itu, serangan terhadap orang asing lebih mengejutkan karena dipandang dapat berdampak langsung pada citra pariwisata dan investasi di Indonesia. Pemerintah dan pelaku ekonomi bisa saja lebih cepat bereaksi, karena kekhawatiran pada dampak ekonomi yang mungkin ditimbulkan.

Seperti diketahui, Glen Malcolm Conning adalah pilot helikopter milik PT Intan Angkasa Air Service. Dia dibunuh KKB di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, sekitar pukul 10.00 WIT, Senin, 5 Agustus 2024. Helikopter jenis IWN, MD.500 ER PK yang ditumpangi warga kebangsaan Selandia Baru tersebut juga dibakar.

KKB Papua hanya membunuh warga asing tersebut. Penumpang helikopter terdiri atas dua tenaga kesehatan, satu bayi, dan satu anak yang merupakan warga Distrik Alama, Kabupaten Mimika selamat.

Jenazah warga Selandia Baru itu diterbangkan ke Jakarta dari Timika pada Rabu, 7 Agustus 2024. Penerbangan ke Jakarta untuk berkoordinasi dengan Kedutaan Besar dan Kementerian Luar Negeri dalam rangka pemulangan ke kampung halamannya di New Zealand.

(Z-9)