Prabowo Yenny Sepakat Pererat Komunikasi

BAKAL calon presiden Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto sepakat untuk terus menjalin komunikasi bersama Yenny Wahid dalam menghadapi dinamika politik yang semakin menghangat. Pernyataan ini disampaikan Prabowo seusai pertemuan tertutup dengan Yenny Wahid di kediaman Prabowo Jakarta Selatan, Rabu (6/9).

"Kita sepakat untuk terus komunikasi menghadapi tentunya dinamika kehidupan politik bangsa kita yang saya kira cukup dinamis," ucapnya.

Dia memaparkan hubungannya dengan keluarga presiden Abdurrahman Wahid sudah terjalin lama sejak bahkan saat dirinya masih remaja. Dalam pertemuan tersebut keduanya banyak berbicara tentang masalah bangsa dan negara yang sedang dihadapi serta perbedaan politik.

Baca juga : Yenny Wahid Hadirkan Sang Ibu, Sinta Wahid, saat Berkunjung ke Kediaman Prabowo

"Kekeluargaan persahabatan, itu harus kita utamakan. Perbedaaan politik itu biasa, kadang Yenny berada di pihak yg berbeda dengan saya, tidak ada masalah , komunikasi tetap baik," ungkapnya.

Baca juga : Gemura Deklarasi Dukungan untuk Prabowo

Prabowo menyinggung harapan agar Yenny bisa mendukungnya sebagai bentuk melanjutkan dukungan dan hubungan baik dari generasi ke generasi.

"Jadi semua kelompok yang istilahnya indonesia, yang berjiwa merah putih di ujungnya harus bisa kerja sama. Kadang bersama, nanti kita berpisah, di ujungnya kita bersama lagi. Mba Yenny, wawasannya sangat tepat intinya kita bekerja sama untuk kebaikan rakyat," tukasnya.

Sementara itu Yenny mengatakan kehadirannya di Kertanegara merupakan pelaksanaan janji untuk ngopi bersama Prabowo.

"Saya datang ke sini untuk memenuhi undangan beliau karena sudah lama dijanjikan akan diajak ngopi bareng"

Sosok Prabowo dinilai Yenny pas untuk bisa meneruskan pengabdian kepada nusa dan bangsa. Dia mencontahkan ketum Partai Gerindra itu dengan pimpinan dunia lain seperti Mahatir Muhamad dan Ratu Elizabeth Inggris yang masih mengabdi pada bangsa dan negara hingga di usia senja.

"Jadi Mas Bowo ini ya usianya kalau dalam politik masih remaja, makanya masih sangat pantas untuk dipanggil Mas Bowo. Saya percaya bahwa setiap jaman membutuhkan pemimpinnya," imbuhnya.

Pemimpin ke depan harus meneruskan program dari pemimpin-pemimpin sebelumnya. Salah satu tantangan yang dihadapi oleh bangsa kita ke depan dalam kerangka dinamika geopolitik yang berkembang saat ini adalah adanya ketegangan di wilayah kita. Letak Indonesia yang dekat dengan negara yang punya potensi pertikaian tinggi maka dibutuhkan pemimpin yang mengerti dinamika politik.

"Yang akan memimpin Indonesia ke depan harus mengerti dinamika geopolitik orang yang harus punya kemampuan strategi thinking. Nah saya rasa orang seperti Pak Prabowo ini punya kemampuan seperti itu," tukasnya. (Z-8)