Garda Pemuda Galang Bantuan bagi Korban Gempa Lombok

DEWAN Pimpinan Pusat (DPP) Garda Pemuda NasDem menggalang dana untuk membantu masyarakat terdampak bencana gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ketua DPP NasDem Bidang Agama dan Kebinekaan Chepy Aprianto mengatakan hingga saat ini sudah terkumpul donasi awal yang berasal dari sumbangan Badan Pengurus Harian dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Garda Pemuda NasDem.

Menurut Chepy dari dana bantuan awal yang sudah terkumpul itu secara langsung disampaikan kepada masyarakat terdampak bencana melalui DPW Garda Pemuda NasDem NTB untuk penyalurannya.

“Tim sedang menuju Lombok Utara, untuk menyalurkan bantuan yang sudah dibeli di antaranya kebutuhan dasar, seperti makanan, selimut, makanan siap saji, popok dan susu,” terangnya, Selasa (7/8).

Pihaknya mengakui menemui beberapa kesulitan dalam memenuhi bantuan korban seperti membeli kebutuhan pokok lantaran masih belum normalnya aktivitas jual beli di sana.

"Kita di lapangan sangat sulit membeli barang-barang grosir karena toko-toko masih pada tutup terdampak gempa tersebut," ungkapnya.

Pihaknya juga tengah merancang untuk membantu rehabilitasi pasca terjadinya bencana. Menurut Chepy hal tersebut akan direalisasikan dengan melakukan renovasi masjid, musala dan tempat-tempat ibadah yang hancur akibat gempa.

“Karena kita tahu ketersediaan dana dari pemerintah sangat terbatas, maka demi mengembalikan kekhusyukan ibadah saudara-saudara kita di Lombok, kita bertekad membantu semaksimal mungkin untuk membangun kembali tempat-tempat ibadah yang hancur,” tukasnya.

Lebih jauh Chepy menjelaskan, dalam upaya pemulihan pasca gempa bumi yang mengguncang Lombok, Garda Pemuda NasDem masih membuka penggalangan dana dan menargetkan untuk bisa mewujudkan rehabilitasi kepada 100 masjid atau musala di Lombok.

“Kita masih membuka donasi untuk seluruh masyarakat Indonesia, mari bahu-membahu meringankan beban saudara kita di Lombok,” ajaknya.

Sekretaris DPW Garda Pemuda NasDem NTB Arief Rahman Maladi menceritakan kondisi terkini di lokasi bencana masih mencekam. Selain banyak bangunan yang hancur dan memakan korban jiwa, juga tidak sedikit masyarakat yang mengalami trauma.

“Mencekam, trauma di mana-mana. Karena dalam sehari gempa terjadi ratusan kali,” pungkasnya. (OL-7)