90 Ribu warga di 22 Desa Mesti Dievakuasi

Terdapat 22 desa yang harus dievakuasi akibat meletusnya Gunung Agung Minggu (26/11). Desa-desa ini berada di radius 8 km bibir kawah dan 10 km di utara dan timur laut, serta 10 km sisi tenggara selatan hingga barat daya.

Jumlah penduduk yang mesti mengungsi bekisar 90 ribu hingga 100 ribu orang. Namun sampai saat ini belum smua masyarakat mau mengungsi. Desa tersebut antara lain Ababi, Pidpid, Nawakerti, Datah, Babandem, Jungutan, Dukuh, Kubu, Baturinggit, Ban, Sukadana, Menanga, Besakih, Pempatan, Selat, Peringsari, Muncan, Duda Utara, Amertha Buana, dan Sebudi.

"Mereka belum mengungsi karena 2 hal. Pertama karena ternak mereka belum dievakuasi. Dan kedua karena beberapa warga masih merasa aman. Kemudian masih ada alasan-alasan lain seperti agama dan kepercayaan," kata Kapusdatin Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, kemarin di Kantor BNPB, Jakarta.

Saat ini diperkirakan ada sekitar 14 ribu hewan ternak yang belum dievakuasi. Ternak itu berupa babi, sapi, dan kambing. Sementara sejak status awas September lalu, sudah 8.543 ekor ternak sudah dievakuasi.

Menurut Sutopo, aparat di sana sedang berusaha membujuk agar warga mau segera mengungsi. Jika perlu, tambah Sutopo, akan dilakukan evakuasi paksa.

"Beberapa juga sudah mengungsi secara mandiri. Data pengungsi saat ini masih didata. Diduga sudah ada sekitar 40 ribu pengungsi di berbagai tempat," tambah Sutopo.

Sutopo menjelaskan berbagai ancaman mengintai saat ini di radius 8 km hingga 10 km dari bibir kawah Gunung Agung. Ancaman itu antara lain material erupsi, awan panas yang panasnya bisa mencapai 800 derajat celcius serta lava yang temperaturnya mencapai 1.200 derajat celcius. Dampak sekunder yaitu banjir lahar dingin.

"Jadi kami mengimbau agar masyarakat yang berada di lokasi mesti mengugsi segera." (OL-7)