Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

154 Warga Papua Tanggalkan Senjata demi NKRI

MI
24/3/2017 09:41
154 Warga Papua Tanggalkan Senjata demi NKRI
(MI/Marcel Kelen)

SEBANYAK 154 anggota kelompok Yambi, Puncak Jaya, Papua, meletakkan senjata dan kembali ingin bergabung dalam pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw, kepada warta-wan di Jayapura, kemarin, mengaku mendapatkan laporan tersebut dari Bupati Puncak Willem Wandik pada Rabu (22/3) malam.

Waterpauw memaparkan kembalinya 154 anggota kelompok itu bermula pada Rabu (15/3). Seorang anggota kelompok Yambi, Uta­ringgen Telenggen, dengan didampingi tokoh agama Zakarias Tabuni mendatangi Makoramil 1714-04/Sinak.

Kehadiran mereka di Markas Koramil itu, sambung Waterpauw, dalam rangka meminta jaminan keamanan dari aparat terkait dengan rencana akan menyerahkan diri kembali ke pangkuan NKRI.

“Berlanjut pada Senin (20/3). Utaringgen Telenggen dan 153 anggota kelompok itu dengan didampingi Danramil 1714-04/Sinak Lettu Yusuf Rumi menyampaikan aspirasi ke Bupati Puncak Willem Wandik seusai peresmian Kantor Kas Bank Papua di Kampung Sinak, Kabupaten Puncak,” papar dia.

Menurut Waterpauw, anggota kelompok juga meminta pemerintah membangunkan rumah honai sehat bagi mereka.

“Pada kesempatan itu, Bupati Puncak Willem Wandik menyerahkan sebuah bendera Merah Putih kepada Utaringgen Telenggen beserta rombongan sebagai simbol kembalinya mereka ke pangkuan NKRI,” ujarnya.

Waterpauw menambahkan Utaringgen Telenggen dan 153 orang itu mengaku kembali ke pangkuan NKRI karena tidak mendapatkan apa pun dengan menjadi pengikut kelompok yang dipimpin Lekagak Telenggen dan Gombanik Telenggen.

“Mereka meminta jaminan keamanan kepada aparat keamanan TNI/Polri karena merasa terancam oleh Lekagak Telenggen dan Gombanik Telenggen. Utaringgen Telenggen dan 154 orang mantan simpatisan KKB ini rata-rata berasal dari Kampong Weni dan Rumagi, Distrik Mageabume, Kabupaten Puncak, yang merupakan daerah perbatasan dengan Distrik Yambi, Kabupaten Puncak Jaya,” kata dia.

Keberadaan kelompok sipil bersenjata di Papua menja-di perhatian dunia internasional. Bahkan, Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Joseph R Donovan Jr sempat menanyakan hal itu saat menemui Waterpauw pada 8 Maret.

Mendapat perta­nyaan itu, Waterpauw mengakui di beberapa wilayah di pegunung­an tengah masih terdapat kelompok bersenjata yang mengganggu aparat keamanan baik Polri, TNI, maupun warga sipil. (MC/Ant/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya